Dirut Inalum Beberkan Pentingnya Holdingisasi BUMN Pertambangan

Holdingisasi BUMN pertambangan akan membuat model bisnis BUMN lebih fokus, terarah dan terhilirisasi

oleh Athika Rahma diperbarui 29 Jan 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 12:30 WIB
Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Orias Petrus Moedak mendatangi Kementerian BUMN hari ini, Senin (25/11/2019).
Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Orias Petrus Moedak mendatangi Kementerian BUMN hari ini, Senin (25/11/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Orias Petrus Moedak beberkan pentingan pembentukan holdingisasi BUMN pertambangan untuk kemajuan industri pertambangan Indonesia.

Menurutnya, holdingisasi BUMN pertambangan akan membuat model bisnis BUMN lebih fokus, terarah dan terhilirisasi.

"Contohnya aluminium, asalnya dari bauksit, bauksitnya kita ekspor, lalu diolah jadi alumina, kita impor lagi. Ini kan sudah berlangsung bertahun-tahun. Jadi dengan adanya holding ini, kita nggak mau jadi bodoh," papar Orias di IDX Economic Forum bertajuk Menakar Stratrgi Prioritas BUMN 2020-2024 di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Tak hanya itu, holdingisasi juga akan membuat biaya produksi semakin murah. Lalu, holdingisasi juga dinilai bisa membantu mempercepat selesainya proyek anak usaha, karena induk holding akan menjadi katalisator.

"Kalau (anak usaha) butuh partner kita (induk) bisa jadi partner dulu, seperti yang terjadi di Mempawah, karena Antam kalau sendiri mungkin tidak kuat. Nanti kalau sudah kuat, kita exit pelan-pelan," imbuh Dirut Inalum.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kecepatan Kerja

Aluminimum produksi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) di Kuala Tanjung Sumatera Utara. (Ilyas/Liputan6.com)
Aluminimum produksi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) di Kuala Tanjung Sumatera Utara. (Ilyas/Liputan6.com)

Untuk mewujudkan holdingisasi yang tepat sasaran, Orias mengutamakan kecepatan kerja dari seluruh pihak, tentunya dibarengi dengan hasil yang sesuai dengan rencana. Pihak-pihak yang tidak dapat diajak kerjasama akan langsung diganti.

"Bagi saya, yang paling berharga adalah waktu. Semua proses harus cepat, istilahnya, kalau mobil berjalan lambat, ya, sopirnya diganti," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya