Gelar Dharma Shanti Nyepi 2025, Wamen BUMN: Spiritualitas jadi Pondasi Kerja Profesional

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar Puncak acara Dharma Santi Nyepi BUMN 2025, Tahun Baru Saka 1947 di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu, 13 April 2025.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 13 Apr 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2025, 15:00 WIB
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar Puncak acara Dharma Santi Nyepi BUMN 2025
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar Puncak acara Dharma Santi Nyepi BUMN 2025, Tahun Baru Saka 1947 di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu, 13 April 2025.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar Puncak acara Dharma Santi Nyepi BUMN 2025, Tahun Baru Saka 1947 di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu, 13 April 2025.

Mewakili Menteri BUMN, Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma’ruf mengatakan acara ini adalah komitmen di Kementerian BUMN dalam rangka mendorong teman-teman mengedepankan soal spiritualitas menjadi dasar dari pondasi kerja-kerja profesionalisme di korporasi, di perusahaan.

“Ini juga menjadi komitmen dari Kementerian BUMN dan BUMN sendiri tidak hanya menyangkut persoalan ekonomi, sekali lagi, tapi juga tanggung jawab sosial, tanggung jawab lingkungan yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari BUMN,” kata Aminuddin, kepada wartawan usai acara Dharma Santi Nyepi BUMN 2025.

Aminuddin menambahkan, sebagai bangsa yang berbudaya, sebagai bangsa yang beragama, perayaan hari ini adalah bukti nyata spiritualitas, budaya menjadi faktor penting dari nilai-nilai kebangsaan Indonesia, khususnya di wilayah Kementerian BUMN dan BUMN sendiri. 

Tahun 2025 merupakan tahun ketiga penyelenggaraan Dharma Santi BUMN yang dilakukan secara kolaboratif antar-institusi BUMN. Kegiatan ini menjadi wadah penguatan sinergi umat Hindu dalam menjalankan Sradha dan Bhaktinya sebagai profesional di lingkungan BUMN. 

Dengan mengusung tema “Melalui Implementasi Sradha dan Bhakti serta Peningkatan Peran Generasi Muda Hindu, BUMN Melayani Negeri Menuju Indonesia Emas 2045”, diharapkan kegiatan ini dapat menggerakkan generasi muda Hindu dalam mengembangkan peran strategisnya sebagai agen perubahan melalui inovasi, penguatan jiwa entrepreneurship dan kreativitas dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Dharma. 

Hal ini guna membentuk karakter generasi muda Hindu yang berintegritas dan memiliki kepedulian sosial, serta siap mensukseskan visi Indonesia Emas 2045.

“Peran umat Hindu, khususnya generasi muda sesuai dengan tema perayaan kita hari ini adalah kunci untuk mendorong nanti pada saatnya 2045 generasi Indonesia emas. Jadi generasi umat Hindu punya peran penting untuk sama-sama kita mencapai generasi emas Indonesia 2045,” pungkasnya.  

Hari Suci Nyepi, Menag Ajak Instrospeksi dan Jaga Harmoni

[Fimela] Nyepi
Ilustrasi Nyepi di Bali | unsplash.com... Selengkapnya

Sebelumnya, Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 berlangsung pada hari ini Sabtu (29/3/2025). Menteri Nasaruddin Umar mengatakan Hari Suci Nyepi adalah momen penting bagi umat Hindu untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi dan melakukan introspeksi diri.

Nasaruddin mengajak umat Hindu untuk menenangkan pikiran, menyucikan diri, serta memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman.

"Nyepi bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kedamaian batin dan keharmonisan dengan alam," ungkap Menag Nasaruddin Umar dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/3/2025). 

"Substansi utama Nyepi adalah proses penyucian diri dan alam semesta melalui keheningan. Sebagaimana disebut dalam kitab suci Hindu, penyucian dapat dilakukan melalui air, kebenaran, tapa brata, dan pengetahuan yang benar," sambungnya. 

Nasaruddin menambahkan, Nyepi menjadi kesempatan untuk membersihkan jiwa. Berbagai ritual Nyepi menurut Menag bertujuan untuk membersihkan jiwa umat Hindu dari berbagai sifat negatif dan kembali kepada nilai-nilai ketuhanan yang suci dan damai.

"Setiap rangkaian Nyepi ini, tujuannya membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif. Di sana juga kita diajak merenungkan agar bisa kembali kepada nilai ketuhanan," tuturnya.

Rangkaian Nyepi

[Bintang] Hari Raya Nyepi
Ilustrasi Hari Raya Nyepi di Bali. (HerryRodin/Instagram)... Selengkapnya

Rangkaian Nyepi dimulai dengan Upacara Melasti untuk menyucikan simbol-simbol keagamaan, diikuti oleh Upacara Bhuta Yajña yang bertujuan menyeimbangkan alam semesta.

Puncaknya adalah pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan). Keempat brata ini menjadi sarana refleksi diri dan pengendalian hawa nafsu. 

Setelah melewati Nyepi, umat Hindu merayakan Ngembak Geni sebagai momen silaturahmi dan Dharma Santi sebagai ajang saling memaafkan. Kedua kegiatan ini menegaskan bahwa setelah pembersihan diri, umat Hindu kembali menjalankan perannya dalam kehidupan sosial dengan lebih baik, penuh kedamaian, dan keharmonisan. Tema Nyepi tahun ini, "Manawasewa Madhawasewa," menekankan pentingnya melayani sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.

Dengan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Nyepi, umat Hindu dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis. "Semoga Hari Suci Nyepi membawa kebahagiaan dan kedamaian bagi seluruh umat Hindu serta seluruh bangsa Indonesia," tutup Nasaruddin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya