Imbas Virus Corona, Pemerintah Ingin Masyarakat Jalan-Jalan di Dalam Negeri

Pemerintah ingin meningkatkwan jumlah wisatawan domestik untuk menambal kurangnya wisatawan mancanegara

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2020, 13:27 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 13:27 WIB
Datangi KPK, Wishnutama Lapor Harta Kekayaan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Wishnutama mendatangi KPK untuk menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dampak virus Corona terhadap Indonesia mulai terasa di sektor pariwisata. Banyak wisatawan China membatalkan penerbangan karena isolasi yang dilakukan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Beberapa daerah wisata yang mengalami kerugian, di antaranya Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Bali. Menurunnya jumlah turis tak hanya dari China mengakibatkan beberapa negara lainnya pun ikut mengurungkan niat berlibur karena merasa khawatir.

"Bukan hanya di Bali, di Sulawesi Utara, di Kepulauan Riau itu pasti kena dampak yang cukup besar," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Whisnutama, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).

Demi menambal kerugian sektor pariwisata, Whisnutama mendorong peningkatan jumlah turis domestik. Dia ingin masyarakat berwisata di negeri sendiri.

Tak hanya itu, dia juga ingin Kementerian Perhubungan untuk menambah frekuensi penerbangan internasional menuju Indonesia. Sebab, selama ini frekuensi penerbangan internasional menuju Indonesia masih sedikit jika dibandingkan dengan target kunjungan wisman.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Belum Jelas Penamabahan Penerbangannya

Menparekraf Alihkan Tujuan Promosi Wisata Indonesia demi Cegah Masuknya Virus Corona
Menparekraf Wishnutama dalam rapat koordinasi terkait virus corona Wuhan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenpar/Dinny Mutiah)

Namun, dia belum bisa memastikan rute asal negara mana saja yang akan mendapat penambahan. Sebab, penambahan rute penerbangan membutuhkan kajian teknis yang tidak sederhana.

"Sehingga insyaallah akan ada dalam waktu dekat tambahan frekuensi atau tambahan rute dari luar negeri ke Indonesia," harap Whisnutama.

Selain berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan, Whisnutama juga sudah telah menyampaikan rencana tersebut ke beberapa perusahaan maskapai. Salah satunya dengan Garuda Indonesia.

Begitu juga perusahaan maskapai lintas negara. Namun, perlu ada pertemuan lanjutan untuk membahas lebih detil.

"Baru beberapa, nanti, belum selesai semuanya dan ada pertemuan lanjutan," kata Whisnutama.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya