Harga Emas Menguat Masih Dibayangi Wabah Virus Corona

Harga emas naik lebih dari 3 persen di bulan ini.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Feb 2020, 07:29 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2020, 07:29 WIB
Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Jakarta Harga emas menguat masih dipicu kekhawatiran atas wabah Virus Corona dan dampaknya terhadap ekonomi global yang meningkatkan harapan penurunan suku bunga oleh bank sentral utama.

Melansir laman Reuters, Kamis (27/2/2020), harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1.645,79 per ons, setelah jatuh lebih dari 1,5 persen di sesi terakhir.

Sementara harga emas berjangka AS menetap 0,4 persen lebih rendah menjadi USD 1.643,10 per ounce.

"Semakin banyak orang membeli (emas) untuk mengantisipasi pertumbuhan (ekonomi) yang lebih lemah dari penyebaran Coronavirus dan tindakan dari Federal Reserve AS," kata Ryan McKay, Ahli Strategi Komoditas di TD Securities.

Harga emas naik lebih dari 3 persen di bulan ini, setelah mencapai posisi tertinggi tujuh tahun di USD 1.688,66 pada awal pekan. Kenaikan disebabkan penyebaran virus corona yang terus menyebar, sehingga memunculkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.

“Pasar dipenuhi dengan berita bullish. Saya pikir ada beberapa orang yang mengambil untung di sini ... terutama yang lama mengambil keuntungan," tambah dia.

Pasar uang sekarang memperkirakan akan terjadi pemotongan suku bunga hingga 25 basis poin (bps) oleh Federal Reserve AS, dan diharapkan sebesar 10 bps oleh Bank Sentral Eropa pada bulan Desember. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang bagi pemeganf non-yield bullion.

 

Harga Logam Lainnya

Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Indikasi meningkatnya minat investor pada emas, kepemilikan di SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa emas terbesar dunia, naik ke level tertinggi sejak November 2016 di 940,09 ton pada hari Selasa.

"Jika kita melihat hasil pada level ini dan tidak ada berita positif lainnya mengenai situasi virus, kita akan melihat emas kembali ke level yang sebelumnya," ujar Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Sementara Dolar rebound dari level terendah dalam dua minggu dan pasar saham AS dibuka lebih tinggi, setelah mengalami penurunan persentase terburuk selama empat hari dalam lebih dari setahun di sesi sebelumnya.

Adapun harga paladium naik 1,8 persen menjadi USD 2.748.93 per ons. Sementara harga platinum turun 1,5 persen menjadi USD 911,79, setelah menyentuh harga terendah dalam lebih dari dua bulan sebelumnya.

Harga perak turun 0,2 persen menjadi USD 17,96 per ounce, setelah turun sebanyak 3,4 persen di sesi sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya