12 Ribu Penerbangan Batal Akibat Corona, AP I Rugi hingga Rp 207 Miliar

Sekitar 12.703 penerbangan dibatalkan, dengan rincian 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Mar 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2020, 18:30 WIB
Bandara Soetta Jalankan Prosedur Pencegahan Penyebaran Virus Corona Secara Ketat
Upaya pencegahan penyebaran virus corona yang dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero) bersama seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi menyatakan, sejak Januari hingga Februari, perusahaan mengalami potensi kerugian hingga Rp 207 miliar. Hal ini imbas dihentikannya penerbangan karena wabah virus Corona.

Adapun, sekitar 12.703 penerbangan dibatalkan, dengan rincian 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.

"Melihat data statistik kami, Januari hingga Februari di 15 bandara kelolaan AP I ada 12.703 penerbangan yang cancel, sekitar 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional," ujar Faik di Jakarta Pusat, Jumat (06/03/2020).

Faik menyatakan kemungkinan jumlah tersebut akan meningkat karena 3 maskapai penerbangan sudah menghentikan sementara perjalanan mereka akibat virus corona.

Tiga maskapai itu ialah Vietjet (Vietnam), Scoot (Singapura) dan Korean Air (Korea Selatan).

"Jadi kira-kira loss opportunity Rp 207 miliar, itu baru aero business ya belum non aero. Kita kan juga ada bisnis resto, ritel dan lainnya pasti akan berkurang," kata Faik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penanganan Virus Corona di Indonesia Jadi Perhatian Bank Dunia

Bandara Soetta Jalankan Prosedur Pencegahan Penyebaran Virus Corona Secara Ketat
Upaya pencegahan penyebaran virus corona yang dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero) bersama seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan Bank Dunia. Pertemuan tersebut membahas mengenai dampak penyebaran Virus Corona serta rencana penerapan Kartu Pra Kerja di Indonesia.

"Dengan Bank Dunia bahas Kartu Pra Kerja, bahas corona virus, bahas Cipta Kerja. Jadi banyak hal dibahas," ujar Airlangga di Kantornya, Jakarta, Jumat (6/3/2020).  

Airlangga melanjutkan, penanganan Virus Corona di Indonesia menjadi perhatian khusus Bank Dunia. Sebab, Indonesia secara resmi sudah masuk dalam daftar negara yang mengakui warna negaranya terpapar Covid-19.

"Jadi Indonesia tentu sebagai negara lain juga masalah Corona Virus ini yang menjadi perhatian utama dan harapannya kesiapan di health care sector," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya