Insentif Pariwisata Ditunda, Sri Mulyani Sebut Waktunya Belum Tepat

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama memutuskan menunda pemberian insentif bagi para wisatawan asing.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2020, 12:20 WIB
Pemerintah dan DPR Bahas Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Menkeu Sri Mulyani saat rapat kerja gabungan bersama BPJS dan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Rapat membahas kenaikan iuran BPJS Kesehatan, data peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan peran pemda dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi penundaan pemberian insentif untuk sektor pariwisata. Menurutnya, penundaan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan saat ini.

"Kalau mengenai diskon yang lain-lain kita lihat saja timingnya sesuai dengan kesiapan. Yang kalau memang timingnya nggak dianggap tepat ya kita bisa saja dimundurkan. Jadi kita fleksibel terhadap situasi dan demand atau permintaan dan situasi industri," ujarnya di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (5/3).

Namun untuk insentif pajak hotel dan restoran tetap akan dilakukan. "Kalau yang efektivitas dari penurunan pajak hotel dan restoran tetap kita lakukan. Ini persiapan kita lihat kalau mereka dalam situasi yang menurun sekarang," paparnya.

Sri Mulyani melanjutkan, pemberian insentif pajak untuk hotel dan restoran sudah mulai dilakukan dengan kerja sama melalui Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah. Sementara itu, insentif pariwisata terus dibahas bersama dengan Kementerian Pariwisata.

"Sudah dilakukan sekarang, kita tetap lakukan, jadi persiapan untuk pajak hotel dan restoran kita sekarang dengan Kemendagri dan Pemda kita bicara. Untuk masalah diskon sudah kita bicara dengan Menpar dan para airlines jadi itu tetap dilakukan," jelasnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, saat ini pemerintah juga tengah mambahas insentif kedua untuk mendongkrak ekonomi. Hingga kini, masih dirumuskan sektor apa saja yang membutuhkan tambahan insentif baru serta besaran anggaran yang dikucurkan.

"Itu (insentif baru) memang sedang kita formulasikan. Nanti arahnya jenis apa saja dan ditujukan untuk sektor apa, mekanismenya seperti apa itu yang sekarang sedang di formulasikan. (Nilainya Rp10,3 triliun?) Nanti kalau sudah diumumkan akan kita sampaikan. Pokoknya nanti kalau sudah selesai kita sampaikan," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Alasan Penundaan

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama memutuskan menunda pemberian insentif bagi para wisatawan asing. Hal ini disampaikannya pasca masuknya virus corona (Covid-19) di Indonesia.

"Ditunda, direview dulu (buat wisatawan asing)," ujar Wishnutama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Awalnya, insentif pariwisata ini diberikan untuk memberikan stimuluns kepada pariwisata Indonesia yang merosot akibat wabah virus corona. Kini, dia mengaku belum mengetahui sampai kapan insentif pariwisata ditunda.

"Sampai lebih jelas lagi kondisinya," ucap Wishnutama.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya