Makin Diminati, Pertamina Terima 261 Pesanan LPG Lewat Layanan Antar

Layanan pemesanan LPG nonsubsidi melalui call center 135 alami kenaikan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Mar 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2020, 18:00 WIB
Stok LPG
Pekerja mengisi tabung gas kapasitas 3 Kg di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji), Srengseng, Jakarta, Jumat (3/5/2019). PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan LPG aman terkendali selama periode Ramadan hingga Lebaran dan tidak ada kenaikan harga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan pemesanan LPG nonsubsidi melalui call center 135 alami kenaikan. Selama Maret 2020 ini terjadi peningkatan hingga 64 persen dibandingkan pemesanan di Februari 2020 yaitu dari 159 pesanan menjadi 261 pesanan.

“Untuk masyarakat yang membatasi aktivitas keluar rumah, kami siap memenuhi kebutuhan energi dengan hadir hingga ke rumah konsumen kami melalui program layanan antar Call Center 135,” ujar Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dewi Sri Utami pada Sabtu (21/3/2020).

Layanan call center 135 adalah merupakan layanan antar produk Pertamina, salah satunya LPG nonsubsidi, sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan elpijinya tanpa perlu keluar rumah.

 

Konsumen cukup menyebutkan produk yang diminati serta alamat antar, kemudian produk akan diantar dari Pangkalan/Agen LPG terdekat, dengan harga Rp 70 ribu untuk Bright Gas 5,5 Kg dan Rp 145 ribu Untuk Bright Gas 12 Kg demgan biaya pengantaran Rp 15 ribu/ tabung.

Selain itu, menurut Dewi, petugas pengantar LPG telah dibekali dengan alat pelindung diri dan kebersihan seperti masker dan sarung tangan, untuk menjaga dari resiko penyebaran virus Corona Covid-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pastikan Pasokan LPG

Polisi Bongkar Praktik LPG Oplosan di Cipayung
Barang bukti tabung gas oplosan di Cipayung, Jakarta, Selasa (22/1). Polda Metro Jaya menyita 1.200 tabung LPG ukuran 3 Kg, 242 ukuran 12 Kg, 14 selang pipa besi regulator pemindah isi gas dan 1 kantong segel tabung gas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dewi menambahkan, pihaknya akan terus memantau sekaligus memastikan kecukupan pasokan LPG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Dengan adanya himbauan pemerintah agar belajar dan bekerja di rumah serta membatasi mobilisasi keluar rumah, berimplikasi pada peningkatan permintaan untuk keperluan rumah tangga," kata dia

"Sementara pelaku usaha makanan seperti kantin dan pujasera juga mengurangi pembelian LPG atau bahkan menutup sementara usahanya, sehingga permintaan secara total di masyarakat tidak berubah secara signifikan,” jelas Dewi.

Adapun rincian permintaan LPG non subsidi wilayah MOR III untuk periode Januari 2020 hingga 15 Maret 2020, pembelian LPG NPSO (non subsidi) bagi sektor ritel yang terdiri dari LPG Bright Gas 5,5 kilogram (Kg) dan 12 Kg, serta LPG tabung biru 12 Kg naik rata-rata 3 persen dibandingkan konsumsi dalam periode yang sama pada 2019, atau total sekitar 41 ribu metric ton (MT).

Sementara itu, kebutuhan LPG subsidi 3 Kg untuk wilayah MOR III pada periode yang sama, cukup stabil, atau sama seperti pada 2019 sekitar 410 ribu MT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya