Liputan6.com, Jakarta Perusahaan asal Italia, DiaSorin milik miliarder bioteknologi Gustavo Denegri, berencana merilis tes serologi untuk mendeteksi antibodi covid-19, pada akhir April.
Kabar tersebut mendorong saham perusahaan naik hampir 6 persen pada Selasa kemarin, dan naik lebih dari 13 persen untuk minggu ini. Alhasil, kekayaan Denegri bertambah hampir USD 434 juta (Rp 7,2 triliun), dari total saat ini sekitar USD 3,9 miliar (Rp 64,3 triliun).
Berbeda dengan tes swab yang menentukan apakah seseorang saat ini memiliki virus, tes serologi adalah tes darah jari untuk menemukan keberadaan antibodi COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Ketika hasilnya positif, berarti orang tersebut sebelumnya telah terinfeksi covid-19 dan kemungkinan telah mengembangkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus.
Melansir dari laman Forbes, Rabu (15/4/2020), DiaSorin menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya mendapatkan otorisasi untuk pengujian dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS dan Uni Eropa pada akhir April.
"Tes baru untuk mendeteksi antibodi IgG akan membantu mengidentifikasi mereka yang telah mengembangkan tanggapan kekebalan terhadap virus karena mereka sudah terinfeksi," kata CEO DiaSorin, Carlo Rosa.
Otoritas regional di Tuscany dan Veneto berencana untuk memulai pengujian tes serologi, dengan tujuan akhirnya mengeluarkan apa yang disebut "lisensi imunitas" kepada mereka yang dinyatakan positif untuk antibodi.
Ini bukan upaya pertama Denegri dalam perang melawan covid-19. Sebelumnya, pada awal Maret, DiaSorin merilis tes covid-19 cepat yang memangkas waktu pengujian dari 6-7 jam menjadi hanya 60 menit.
Perusahaan, yang didirikan di Saluggia, Italia, pada tahun 1968 itu, juga melakukan tes diagnostik untuk penyakit menular lainnya, termasuk virus zika dan flu babi H1N1.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Â
Miliarder Pendiri Alibaba Sumbang 2,6 Juta Masker dan 2.000 Ventilator untuk New York
Miliarder asal China yang merupakan salah satu pendiri perusahaan e-commerce raksasa Alibaba, Joe Tsai dan istrinya Clara Wu Tsai, telah mendonasikan sebanyak 2,6 juta masker, 170 ribu kacamata medis, dan 2.000 ventilator ke kota yang menjadi pusat penyebaran virus Corona di Amerika Serikat (AS), yaitu New York.
Pengiriman bantuan tersebut dipecah dalam dua kali kedatangan. Pengiriman pertama datang pada Kamis pekan lalu di Bandara Internasional Newark Liberty. Sementara yang kedua tiba pada Sabtu kemarin di Bandara Internasional John F Kennedy.
"Kami terus mendengar ratapan untuk alat pelindung diri dari komunitas, dan ingin membantu. Negara akan mengalokasikan pengiriman bantuan kedua, tapi kami punya niat untuk membantu kelompok yang paling tidak terlayani," ujar Clara Tsai dikutip dari CNN, Senin (6/4/2020).
Baca Juga
Dia lantas mengutip Jacobi Medical Center dan Lincoln Medical Center di Bronx, dan Rumah Sakit Elmhurst di Queens sebagai institusi yang dianggapnya sangat membutuhkan sokongan alat medis. Donasi tersebut lantas diapresiasi Gubernur New York, Andrew Cuomo.
"Saya berterimakasih kepada Joe Tsai, Clara Tsai, dan Jack Ma dari Alibaba. Ini merupakan pemberian besar dan akan memberikan perubahan signifikan untuk kita," kata dia.
Sebagai informasi, banyak rumah sakit di New York dan Amerika Serikat tengah berjuang memenuhi kebutuhan ventilator, masker dan alat pelindung diri lainnya yang dibutuhkan oleh petugas medis untuk berperang melawan virus Corona yang telah menewaskan sekitar 60 ribu penduduk dunia.
Â
Â
Advertisement