Liputan6.com, Jakarta - Bos produsen mobil listrik Tesla, Elon Musk, menawarkan bantuan ventilator untuk rumah sakit lewat akun Twitternya @elonmusk. Hal ini tampaknya menjadi perhatian Kementerian BUMN.
Dirinya berujar, Tesla memiliki ventilator bersertifikasi FDA dan akan memberikan ventilator tersebut kepada negara yang membutuhkan bantuan dengan biaya pengiriman gratis, tapi dengan syarat tertentu.
"Kami memiliki ventilator bersertifikat FDA yang masih tersisa dan akan mengirimkannya ke rumah sakit di seluruh dunia melalui sistem pesan antar Teslan di tiap region. Biaya antar dan mesin gratis. Syaratnya, ventilator harus digunakan untuk kepentingan pasien, tidak disimpan di gudang. Silakan hubungi saya atau @Tesla," twitnya, sebagaimana dikutip Liputan6.com, Senin (6/4/2020).
Advertisement
Menanggapi tawaran Musk, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin turut mengajukan bantuan dengan membalas tweet Musk.
"Elon, kami mengelola 70 rumah sakit dengan 6.500 tempat tidur dan sedang mencari 300 hingga 400 ventilator secepatnya untuk menangani pasien baru. Harap hubungi saya di budi.g.sadikin@bumn.go.id," demikian tulis Budi.
Adapun, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membenarkan kicauan Budi tersebut.
"Benar," ujarnya saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Kementerian BUMN Siapkan RS Darurat Covid-19 di Luar Jakarta
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyampaikan, pihaknya akan menyediakan rumah sakit darurat Covid 19, layaknya Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, di setiap daerah di seluruh Indonesia.
"Mulai diperintahkan Pak Erick Thohir cari di beberapa provinsi. Ini akan kami duplikasi, mencari tempat yang bisa menampung banyak orang. Kita mengejar supaya tempat-tempat itu bisa dijadikan rumah sakit darurat," tutur Arya di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2020).
Selain itu, Arya melanjutkan, pihaknya menggandeng berbagai perusahaan swasta dalam penyediaan alat kesehatan dan logistik. Tercatat ada 10 perusahaan logistik sudah bergabung demi menyalurkan kebutuhan makanan dan alat kesehatan ke setiap daerah.
"Kebutuhan alat tes Covid-19 di beberapa provinsi masih kurang. Seperti PCR, dan lain-lain. Kami sedang mencari barangnya dari Swiss. Tahap pertama ada 10 alat lab yang akan disebar ke seluruh provinsi," jelas dia.
Termasuk kebutuhan masker bagi masyarakat umum, Kementerian BUMN menargetkan sebanyak 4 juta masker terpenuhi hingga akhir Maret 2020. Itu pun masih dinilai kurang lantaran setiap orang atau pun tenaga medis bisa berganti masker tiga kali perhari.
"Demikian juga APD, kita sedang memproduksi ini tapi kita juga cari (dari negara lain)," Arya menandaskan.
Advertisement