Liputan6.com, Jakarta Investasi sejatinya adalah kegiatan menanamkan modal pada satu atau beberapa instrumen untuk memperoleh keuntungan. Investasi juga merupakan salah satu cara tepat untuk menggandakan uang. Ada keuntungan, ada pula risiko.
Investasi yang memberikan keuntungan atau imbal hasil besar, biasanya memiliki tingkat risiko tinggi, seperti investasi saham dan properti. Namun ada investasi rendah risiko, tapi memberikan keuntungan cukup besar, di antaranya investasi emas, reksadana, hingga peer to peer (p2p) lending.
Apapun portofolio investasinya, Anda sebagai investor tetap saja ingin untung, bukan buntung. Ingin untung dalam jangka panjang, bukan hanya sesaat.
Advertisement
Baca Juga
Termasuk dalam situasi ekonomi sulit seperti sekarang ini, di tengah pandemi corona atau Covid-19. Sayangnya, banyak investor yang tidak punya ilmu dasar atau kurang paham terkait suatu produk investasi yang dipilihnya. Sehingga justru mengalami kegagalan.
Faktor penyebab lain investor rugi, adalah kurang jago menganalisis situasi dan kondisi, hingga tergiur mendapat keuntungan cepat dan akhirnya mengambil langkah yang salah.
Jika Anda ingin investasi selalu untung, coba deh jangan lakukan beberapa kesalahan ini, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Tidak diversifikasi produk investasi
Investasi yang benar adalah investasi ditanamkan pada beberapa produk atau instrumen. Tidak hanya mengandalkan satu produk saja.
Contohnya Anda sudah investasi di properti, cari lagi peluang investasi yang memberikan keuntungan besar, seperti saham, reksadana atau p2p lending.
Diversifikasi dapat membantu melindungi keuangan Anda, jika sewaktu-waktu salah satu produk investasi mengalami kerugian atau untung gak maksimal. Masih ada produk lain yang memberikan keuntungan.
Misalnya: Dalam beberapa tahun terakhir, Anda investasi di tiga instrumen yang berbeda, yakni saham, properti, dan p2p lending. Di luar dugaan Anda sebelumnya, investasi saham jeblok, tidak dapat pembagian dividen.
Tapi di tengah kekacauan situasi tersebut, ada investasi p2p lending dan properti yang tetap mengalirkan pundi-pundi uang ke kantong Anda.
Diversifikasi akan menyelamatkan seluruh investasi yang Anda miliki dan mengamankan keuangan Anda dari risiko kebangkrutan.
2. Investasi tanpa melakukan riset
Melakukan riset atau survei sangat penting sebelum investasi pada satu produk. Bisa lewat internet, buku, belajar dari mentor atau kisah investor sukses, maupun langsung bertanya dengan teman atau orang yang sudah berpengalaman investasi di produk tersebut.
Jadi, Anda investasi bukan sekadar ikut-ikutan tren saja. Akan tetapi, Anda memiliki gambaran, pengetahuan, ilmu dasar berdasarkan hasil riset tentang investasi.
Contohnya karakteristik investasi saham, cara atau teknik yang benar jual beli saham, dan lainnya. Dengan riset ini, Anda dapat meminimalisir kegagalan yang mungkin akan timbul di kemudian hari dan tahu bagaimana cara memitigasi risikonya. Dengan begitu, investasi akan selalu untung.
Â
3. Tidak sabaran
Â
Namanya investasi beda dengan berdagang. Keuntungan maksimal dari investasi bisa didapat dalam jangka waktu menengah-panjang.
Sekitar 3 tahun sampai puluhan tahun. Kalau Anda ingin mengantongi untung cepat, lebih baik jadi trader saja, bukan investor.
Lagipula investasi beda dengan tabungan yang sewaktu-waktu dapat diambil jika membutuhkan uang tunai. Sikap tidak sabar dan maunya instan dalam memperoleh keuntungan, bisa menjebakmu pada tindakan terburu-buru.
Pada akhirnya salah mengambil langkah atau keputusan. Bukan untuk yang diterima, tapi malah tekor.
4. Tidak punya tujuan investasi
Bekerja saja harus punya tujuan, begitupula dengan investasi. Apa sih tujuan Anda berinvestasi? Jika sudah memiliki tujuan, Anda akan lebih fokus dan terarah demi mencapai tujuan tersebut.
Tujuan investasi setiap orang berbeda. Apakah untuk persiapan naik haji, membeli rumah, menikah, biaya pendidikan anak, atau dana pensiun. Tanpa tujuan, Anda akan kesulitan atau bingung menentukan jenis investasi apa yang dipilih.Â
5. Terlalu takut dalam mengambil keputusan
Kegiatan investasi sama seperti hidup. Kadang butuh keberanian dalam mengambil keputusan. Saat Anda dihadapkan pada situasi genting atau pilihan yang sulit, Anda harus berani memutuskan. Misalnya jual atau beli saat investasi saham maupun emas.
Kalau terus diliputi ketakutan dan kekhawatiran, investasimu tidak akan pernah menghasilkan apapun.
Pikirkan dengan Matang sebelum Berinvestasi
Sebelum memutuskan untuk memilih satu produk investasi, pertimbangkan dulu dengan matang. Pelajari keuntungan dan kerugian, maupun risiko menanamkan modal di satu jenis produk investasi. Hal ini penting dilakukan agar Anda tidak salah langkah dan merugikan Anda di masa depan.
Advertisement