HIPMI Minta Pemerintah Perhatikan Pengusaha Kecil di Tengah Corona

HIPMI menilai kebanyakan pengusaha kecil sulit mendapatkan bantuan pinjaman relaksasi di bank dibandingkan pengusaha besar.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Jun 2020, 20:55 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 20:48 WIB
New Normal
Ilustrasi New Normal (Photo by Victor He on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H. Maming mengatakan, pemerintah perlu menyimpan perhatian yang penuh kepada pengusaha kecil, di mana kebanyakan mereka sulit mendapatkan bantuan pinjaman relaksasi di bank dibandingkan pengusaha besar.

“Saya sudah mendapatkan relaksasi pinjaman bank, kenapa saya mendapatkan karena bank menjalin hubungan dengan saya, karena saya dianggap pengusaha besar bagi bank, sehingga bank menjalin hubungan kreditur, tapi saya perlu memperjuangkan kawan-kawan (pengusaha kecil) bagaimana mereka bisa terselamatkan dari pandemi ini,” kata Maming dalam Webinar Reset & Transformasi Ekonomi, Kamis (18/6/2020).

Lanjut Maming, dirinya mudah mendapatkan pinjaman relaksasi dari bank dikarenakan ia merupakan Ketua Umum HIPMI yang dikenal dekat dengan Pemerintahan.

Seharusnya pengusaha kecillah yang dipermudah mendapatkan bantuan di tengah pandemi ini, karena mereka-merekalah masa depan  yang mendukung ekonomi bangsa Indonesia.

“Kadang-kadang di bank ketika pengusaha yang belum punya nama agak sulit bernego dengan bank, mungkin saya kebetulan ketum HIPMI dekat dengan pemerintahan dan dipermudahkan pinjaman bank, tapi saya harus memperjuangkan kawan-kawan saya di seluruh Indonesia, semoga bisa dimudahkan mendapatkan pinjaman relaksasi dan bantuan kartu prakerja," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

FOTO: Persiapan Sekolah di Tangerang Menghadapi New Normal
Petugas PMI melakukan penyemprotan disinfektan di SDN 1 Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (3/6/2020). Kemendikbud menggodok aturan kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi virus corona COVID-19 menyusul rencana penerapan new normal di sejumlah wilayah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di mana dengan adanya pandemi ini semua negara memang tidak ada pengalaman menghadapi permasalahan ekonomi yang seperti saat ini.

Sehingga, menurut Maming semua pihak harus saling berkoordinasi baik dari Pemerintahan, para Menteri, Asosiasi pengusaha baik Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan HIPMI, untuk membantu pengusaha kecil bangkit.

“Kita perlu berkoordinasi semua untuk mencari jalan keluar bagaimana kita menyelamatkan perekonomian bangsa dan negara khususnya UMKM, di mana UMKm identik di HIPMI banyak pengusaha-pengusaha pemula, yakni pengusaha yang akan menjadi dan menghadapi era bonus demografi yang akan menjadi pengusaha besar ke depannya,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia meminta agar para pengusaha besar yang sudah berpengalaman bisa membantu dan membimbing pengusaha kecil untuk berjuang dan bertahan di tengah pandemi.

“Saya yakin  era bonus  demografi kita sepakat yang memimpin 5-10 tahun adalah anak muda. Sehingga ada masa transisi masa senior  kepada anak muda, sehingga nanti anak muda itu menjadi pemimpin besar, yang akan berlanjut di HIPMI, APINDO, KADIN,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya