Tingkatkan Ekonomi UMKM Cara PGN Wujudkan Masyarat Unggul dan Berdaya Saing

PGN menciptakan program yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat maupun perusahaan salah satunya melalui Program CSR-nya, dimana salah satu tujuannya untuk meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Binaan PGN.

oleh nofie tessar pada 29 Jun 2020, 14:09 WIB
Diperbarui 29 Jun 2020, 14:28 WIB
Tingkatkan Ekonomi UMKM Cara PGN Mengembangkan Masyarat Unggul dan Berdaya Saing
(Foto:Dok.PGN)

Liputan6.com, Jakarta PGN berkomitmen menjaga keharmonisan masyarakat yang berada di sekitar wilayah Offstake Station PGN. Oleh karena itu, PGN menciptakan program yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat maupun perusahaan salah satunya melalui Program CSR-nya, dimana salah satu tujuannya untuk meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Binaan PGN.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan bahwa tujuan dari program ini adalah menciptakan masyarakat yang unggul dan berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka. Dampak positif selanjutnya, diharapkan dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

“PGN ingin mendorong kemajuan desa-desa di sekitar wilayah operasi, tak harus selalu bidang energi. Maka dari itu, kami bantu meraih peluang-peluang ekonomi yang mudah dijangkau oleh masyarakat setempat. Rata-rata UMKM yang berada di Desa Binaan PGN, bergerak pada bidang makanan siap saji dan kebutuhan pokok,” ungkap Rachmat melalui pernyataan tertulis, (27/06/2020).

Berikut Desa Binaan PGN yang berhasil mendirikan UMKM-UMKM yang dibina PGN

  1. BUMDES Pagardewa di Muara Enim, Sumatera Selatan, memiliki UMKM “Jaya Mubarok” yang memproduksi keripik tempe.
  2. BUMDES Sabar Subur di Teluk Terate Banten, memiliki UMKM Kampung Kebarosan yang memproduksi kripik singkong dan Kampung Lelengkong yang memproduksi keripik singkong serta bawang goreng.
  3. KPKM Tembesi Tower di Batam, memiliki UMKM Mekarsari, Gundap Bahagia, Mekarsari Gundap, Mandiri Jaya, Lance Seroja. Di desa ini, UMKM program kemitraan PGN memproduksi aneka kue kering, keripik, kerupuk ikan, kerupuk ubi, kerupuk ongong, dan warung makan.
  4. BUMDES Tri Daya, Minosari Prima, Labuhan Maringgai Lampung, memiliki 20 UMKM yang bergerak pada usaha warung makan, warung sembako, pembuatan kue kering, dan perdagangan di pasar tradisional.

“Implementasi Program Desa Binaan dilakukan pada desa-desa, berada di sekitar empat offtake station gas PGN. Keempatnya merupakan objek vital nasional, yaitu Offtake Station Bojonegara di Kabupaten Serang Provinsi Banten, Offtake Station Pagardewa di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, Offtake Station Labuhan Maringgai di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung, dan Offtake Station Panaran di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau,” ungkap Rachmat.

Menurut Rachmat, stasiun gas (offtake station) memiliki peranan strategis dalam menjaga stabilitas pasokan energi di Indonesia, sehingga PGN wajib menjaga keharmonisan dengan masyarakat setempat. Peran serta aktif dari PGN ini diharapkan mampu mewujudkan kehandalan operasional perusahaan sekaligus masyarakat sekitar offtake station yang mandiri dan berdaya saing.

 

Tingkatkan Ekonomi UMKM Cara PGN Wujudkan Masyarat Unggul dan Berdaya Saing
(Foto:Dok.PGN)

Rachmat juga berharap, UMKM-UMKM di Desa Binaan dapat terus berkembang, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Dari program kemitraan UMKM ini, bisa memberdayakan kurang lebih 143 orang. Apabila semakin berkembang, maka dapat mengurangi pengangguran di desa-desa tersebut,” tambah Rachmat.

Melalui program-program Corporate Social Responsibility (PGN), khususnya Community Involvement and Development, PGN senantiasa menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan senantiasa meningkatkan kualitas kinerja agar bisa membantu mengembangkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

“Program social-ekonomi lainnya diantaranya Koperasi Desa Petani Karet di Pagardewa, yang kami rasa penting untuk meringankan masyarakat dalam memperoleh modal usaha secara mandiri dari hasil gotong royong sesama masyarakat, termasuk dalam hal pemasaran. Di mana PGN memfasilitasi koperasi tersebut untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan karet berskala nasional. Selanjutnya, program ekonomi kreatif berguna agar masyarakat memunculkan ide-ide baru yang dapat dimanfaatkan bersama,” jelas Rachmat.

Selain itu, CSR PGN juga turut berpartisipasi dalam menyalurkan energi baiknya ke berbagai sektor yaitu (1) Bantuan korban bencana alam dan non alam seperti pandemi Covid19, (2) Bantuan pendidikan dan pelatihan (3) Bantuan peningkatan kesehatan, (4) Bantuan pengembangan prasarana ataupun sarana umum, (5) Bantuan sarana ibadah, serta (6) Bantuan pelestarian alam dan (7) Bantuan untuk Pengentasan Kemiskinan.

“Selama tahun 2019, nilai CSR telah disalurkan PGN mencapai Rp 89,44 miliar. Misi sosial juga menjadi komitmen PGN sebagai perusahaan. Masyarakat menjadi bagian penting dari kemajuan PGN, karena salah satu penyebab perkembangan kami adalah dengan adanya dukungan dari masyarakat. Melalui program sosial, segala keberhasilan PGN bisa memberikan efek positif bagi masyarakat luas secara langsung meski di luar kegiatan bisnis utama kami,” tutup Rachmat.

PGN yakin bahwa berkembangnya perusahaan, juga dapat dilihat dari seberapa maju masyarakat di wilayah sekitar operasi perusahaan. PGN akan terus berkontribusi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, dalam rangka memajukan dan membangun Indonesia, baik dengan menyediakan sumber energi yang ramah lingkungan, maupun melalui pelaksanaan program CSR-nya.

Dalam pelaksanaannya, PGN berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional PGN. Program-program PGN tidak sekedar memberikan donasi saja, melainkan juga menyusun Roadmap CSR dalam melaksanakan program yang efektif, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya