Liputan6.com, Jakarta - PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) bersama PT Transportasi Jakarta (TJ), PT MRT Jakarta (MRTJ), dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melakukan penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham perusahaan patungan yang akan mengelola Sistem Integrasi Pembayaran Antar Moda Transportasi di Jabodetabek hari ini, Rabu (15/7/2020).
Penandatanganan integrasi sistem pembayaran ini disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga
Budi Karya mengatakan, penandatanganan ini adalah tindak lanjut dari integrasi dan penataan 4 stasiun terpadu yaitu Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, Stasiun Senen, dan Stasiun Juanda yang dilakukan bulan Juni. Nantinya, transportasi massal di Indonesia akan menuju era baru dengan pelayanan yang lebih terpadu.
Advertisement
"Melalui inovasi-inovasi yang dilakukan, diharapkan semakin mempermudah masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari menggunakan transportasi massal seperti KRL, MRT, LRT, BRT, dan kedepan bisa terintegrasi juga dengan angkutan lainnya seperti taksi, ojek online, dan angkutan sewa khusus," jelas Menhub Budi.
Kartiko menambahkan, integrasi sistem pembayaran ini dapat terwujud dengan sinergi dan kolaborasi yang optimal, baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemda DKI, BUMN maupun BUMD.
"Platform pertama kolaborasi adalah perjanjian pemegang saham yang dilakukan di Kementerian BUMN antara PT KAI dan PT MRT Jakarta yang membentuk PT MITJ pada Januari lalu. Semangat kolaborasi ini semakin berkembang dengan bergabungnya PT Transjakarta dan PT Jakarta Propertindo dalam integrasi ini," jelasnya.
Â
Transportasi Nyaman
Anies juga menyampaikan optimismenya akan terwujudnya transportasi umum yang tidak kalah dari kota besar lain di dunia.
"Tidak lama lagi integrasi tarif dan tiket akan tuntas di bulan Juni tahun depan, kurang dari setahun lagi sehingga seluruh warga DKI Jakarta dan warga Jabodetabek akan dapat menikmati layanan transportasi yang nyaman, andal seperti di kota maju lainnya, tapi tetap efisien dan terjangkau oleh seluruh kalangan, termasuk diantaranya pelajar, guru, buruh, warga senior, dan veteran," jelasnya.
Adapun, perusahaan patungan ini dinamai PT JakLingko. Porsi kepemilikan sahamnya ialah 40 persen milik PT MITJ, lalu 20 persen dimiliki oleh 3 BUMD DKI Jakarta yaitu PT MRTJ, PT TJ dan PT Jakpro.
Advertisement