Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat kinerja positif yang mencapai target produksi sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) revisi, melalui dua anak perusahaan hulu Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), dan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS).
“Berdasarkan data per Juni 2020, secara total produksi minyak dan gas bumi Pertamina Group baik untuk aset domestik maupun internasional mencapai 884,1 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari), dengan rincian produksi minyak bumi sebesar 414,4 KBOPD (ribu barel minyak per hari) dan produksi gas bumi sebesar 2.721 MMSCFD (juta kaki kubik per hari),” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, dalam keterangannya, Senin (27/7/2020).
Lanjutnya, produksi minyak dan gas diperoleh dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan realisasi produksi sebesar 107 persen atau 30.459 BOPD, dan PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) sebesar 101 persen atau 12,3 KBOPD.
Advertisement
Sementara itu, tiga anak perusahaan lainnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) realisasi produksinya tercapai 99,9 persen (82,2 KBOPD), PT Pertamina EP (PEP) sebesar 99 persen (80,5 KBOPD), dan PT Pertamina Internasional EP (PIEP) tercatat 96 persen (99,4 KBOPD).
“Sesuai RKAP revisi, PHM dan PHSS berhasil melampaui target operasi setelah mencatatkan performa baseline (produksi eksisting) yang lebih baik, dan ditambah dengan produksi dari well intervention (intervensi sumur),” katanya.
Sedangkan untuk produksi gas bumi, ia menyebut anak usaha yang berhasil melampaui target adalah PHE yang realisasi produksinya mencapai 102 persen atau 800,4 MMSCFD.
Pencapaian baik Pertamina ini ditopang dari Blok ONWJ (Offshore North West Java), dengan produksi tercatat di atas target karena baseline yang baik, kehandalan fasilitas dan production losses yang minimal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Optimalkan Penyaluran Gas
Di sisi lain, PHE juga terus berkoordinasi dengan konsumen dan SKK Migas untuk mengoptimalkan penyerapan dan penyaluran gas di tengah tantangan penurunan demand. Hal tersebut juga menjadi faktor yang mendorong meningkatnya penyerapan gas di Blok Jambi Merang maupun Blok Tomori.
“Anak usaha lain, yakni PHI, PEP, dan PIEP mencapai realisasi produksi berturut-turut sebesar 99 persen(745 MMSCFD), 94 persen (876 MMSCFD), dan 91 persen (277 MMSCFD),” ujarnya.
Anak perusahaan hulu migas Pertamina telah berupaya semaksimal mungkin untuk memperkuat ketahanan energi, dengan menambah produksi sekaligus memperkuat cadangan migas.
Ke depannya, pihaknya berupaya menjaga dan meningkatkan produksi ini akan terus diperkuat, melalui pengeboran sumur, workover, perawatan sumur, serta menjaga keandalan fasilitas produksi demi menghindari unplanned shutdown dalam rangka mencapai target produksi 2020.
“Hingga triwulan 2-2020, meskipun dalam kondisi yang mengharuskan dilakukannya optimalisasi biaya dan efisiensi, Pertamina berhasil melakukan pengeboran eksploitasi sebanyak 138 sumur dan pekerjaan workover sebanyak 312 sumur,” katanya.
Demikian, seluruh aktivitas di hulu migas tersebut pun telah dipastikan mematuhi protokol COVID-19 secara ketat, termasuk melakukan berbagai penyesuaian dalam sistem kerja dalam rangka perlindungan pekerja.
Advertisement
Pertamina akan Kelola Aset Milik Perusahaan Holding BUMN Migas
PT Pertamina (Persero) bakal mengelola aset BUMN yang tergabung dalam Holding Perusahaan BUMN Migas. Sebab, aset yang dimiliki para perusahaan BUMN sejatinya milik negara.
"Aset-aset ini kan sebenarnya milik pemerintah juga yang di berikan ke perusahaan untuk dikelola," kata Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati, Minggu (26/7/2020).
BACA JUGA
Strategi PLN Dorong Pemakaian Energi Baru Terbarukan Rendah Karbon Nicke mengatakan aset yang tetap dikelola perusahaan holding tetap dikelola sebagaimana fungsinya. Pertamina juga akan melakukan pemantauan atas aset yang dimiliki.
Bahkan Bos Pertamina ini menyebut akan melakukan pengelolaan aset dengan melakukan pengintegrasian dengan perusahaan yang ada. Integrasi ini dilakukan dengan pola sinergi agar bisa lebih baik, efisien dan efektif.
"Kita lakukan pengelolaan aset dan kita integrasikan dengan pola sinergi," kata Nicke.
Tidak menutup kemungkinan, aset yang ada bisa dilakukan pengembangan agar lebih memberikan nilai tambah. "Kita akan kembangkan dan didukung oleh Pertamina," tandasnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Holding BUMN Migas Buka Peluang Pekerja Naik Jabatan
PT Pertamina Persero meminta seluruh karyawan di berbagai perusahaan tidak perlu khawatir akan posisi dan jabatannya, terkait dengan keberadaan induk Holding BUMN Migas. Keberadaan Holding BUMN ini dipastikan pekerja sama sekali tidak dirugikan.
"Pekerja kita tidak sedikit pun berkurang haknya," kata Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati dalam diskusi di Jakarta, Minggu (26/7/2020).
Sebaliknya, tutur Nicke, para pegawai bisa mengembangkan karir dengan adanya Holding BUMN ini. Ruang jenjang karir menjadi lebih luas dan peningkatan kapasitas.
Bahkan, pekan depan, perusahaan akan membuka internal job posting yang bisa diikuti oleh semua pegawai perusahaan BUMN yang bergabung.
"Minggu depan kita bikin internal job posting. Boleh ambil posisi yang diinginkan dan sesuai dengan kemampuannya," jelas dia.
Cara ini diharapkan Nicke bisa menjadi arena kompetisi yang positif untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Selain itu dengan dilakukannya restrukturisasi di tubuh Pertamina, akan memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang berkepentingan.
Bagi investor akan ada peningkatan peluang kemitraan strategis dan peningkatan return dari investasi di dalam bisnis Pertamina.
Bagi regulator, kebijakan ini bisa menyederhanakan pengaturan industri migas dan meningkatnya transparansi dari masing-masing rantau nilai migas.
Lalu bagi masyarakat, akan menghasilkan efisiensi yang lebih besar dan penjaminan ketersediaan energi.
Kemudian bagi pemerintah, bisa meningkatkan kehandalan dan keamanan pasokan energi nasional. Begitu juga dengan peningkatan devisa negara dengan adanya pengembangan bisnis.
Sementara bagi negara, restrukturisasi Pertamina ini mendorong keamanan pasokan energi nasional dan infrastruktur energi yang lebih baik. Termasuk mengurangi ketergantungan negara kepada impor BBM.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement