Perluas Pasar, Industri Asuransi Diminta Gandeng E-Commerce

Industri asuransi tanah air perlu segera melakukan penyesuaian di tengah gerusan digitalisasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jul 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 15:30 WIB
20160226-Asuransi Kesehatan-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi Kesehatan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Industri asuransi tanah air perlu segera melakukan penyesuaian di tengah gerusan digitalisasi. Melihat besarnya pasar e-commerce dan e-service, ini menjadi peluang bagi perusahaan asuransi untuk memperluas pasar mereka melalui kolaborasi.

“Saat ini kalau kita lihat dunia digital kita didominasi oleh e-commerce maupun e-services. Mereka ini adalah jangkar dalam ekosistem yang sebenarnya, oleh perusahaan asuransi bisa digunakan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas,” kata Chief of Partnership Distribution Officer PT Asuransi Allianz Indonesia, Bianto Surodjo dalam acara InfobankTalkNews Media Discussion dengan tema: "Peluang dan Tantangan Asuransi di Era Digital”, Kamis (30/7/2020).

Bianto menyebutkan, dalam usia belum genap 10 tahun, perusahaan rintisan tersebut mampu menjangkau hingga lebih dari 100 juta konsumen.

Sementara, perusahaan asuransi bahkan jika digabung dengan perbankan, belum tentu memiliki konsumen sebanyak itu. Meskipun telah berdiri lebih dari 10 tahun.

“Sehingga ekosistem asuransi jiwa, kalau kita ingin berkembang cepat kedepannya, harus memasukan perusahaan e-commerce dan e- service ini ke dalam ekosistem, yang sekarang saya lihat beberapa perusahaan ada yang sudah memulai,” ujar Bianto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Terintegrasi

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Sementara itu, untuk proses onboarding juga harus terintegrasi. Sebab, nasabah akan memerlukan proses yang murah dan memudahkan mereka. Juga mempertimbangkan masyarakat yang lebih luas sebagai konsumen, dna tidak berfokus pada masyarakat menengah ke atas.

“Ini bukan produk yang sederhana, maka ini nantinya perlu membuat onboarding ini mudah, termasuk pembayarannya menjadi sesuatu yang terintegrasi,” sebut dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya