Pertamina Mulai Konstruksi 3 Anjungan Lepas Pantai di Blok Mahakam

Pembangunan ketiga anjungan dengan berat total 5.500 ton ini akan berlangsung selama 18 bulan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Sep 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 17:00 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM) memulai konstruksi 3 anjungan lepas pantai, untuk pencarian minyak dan gas (migas) di Lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam yang dinamai Proyek JSN dengan investasi senilai USD 105 juta.

PTH Direktur Utama PT Pertamina Hulu Mahakam Danar Dojoadhi mengatakan, pembangunan ketiga anjungan dengan berat total 5.500 ton ini akan berlangsung selama 18 bulan.

Ini termasuk di dalamnya 5 bulan waktu untuk pemasangan anjungan lepas pantai dan pipa-pipa penghubung dengan panjang total 16 km, sehingga proyek ini ditargetkan akan selesai pada kuartal IV 2021.

“Ketiga anjungan itu, yakni Anjungan Jumelai (untuk Lapangan South Mahakam), Anjungan North Sisi dan Anjungan North Nubi (untuk Lapangan Sisi Nubi) akan diproduksikan gas sebanyak 120 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd),” kata Danar, di Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan SKK Migas Luky A. Yusgiantoro mengungkapkan, Proyek JSN yang dilakukan di tengah pandemi COVID-19 akan menjamin kelangsungan produksi migas pada tahun-tahun mendatang.

"Kegiatan investasi ini diharapkan juga meningkatkan gairah investasi hulu migas di Indonesia. Saya berharap langkah ini akan diikuti banyak investor lain, sehingga pada saat harga minyak membaik, kita siap meningkatkan produksi,” tutur Luky.

Keuntungan lain dari realisasi investasi ini adalah menyerap banyak tenaga kerja lokal yang diperkirakan akan menghabiskan 2,8 juta jam kerja.

Perhitungan jam kerja itu telah memperhitungkan penerapan pencegahan COVID-19 secara ketat yang diterapkan PT PHM dan PT MEI.

“Saya berharap proyek dapat direalisasi tepat waktu, dan selamat. Oleh karena itu tentunya kami tetap meminta agar pelaksanaan kegiatan berpedoman pada protokol kesehatan, karena masalah kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal utama yang tidak bisa ditawar di sektor hulu migas,” tutup Luky.

 

Saksikan video di bawah ini:

Optimalkan Produksi Gas Lapangan Musi Pertamina EP Pasang Kompresor

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

PT Pertamina EP mengoperasikan Kompresor Gas SKG-19 Musi yang berada di Wilayah Kerja Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field sesuai target. Infrastruktur ini akan mengoptimalkan produksi gas dari sumur Lapangan Musi.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan proyek ini sangat penting untuk menjaga pasokan gas bagi pelaku industri Sumatera dan Jawa Barat.

Proyek Kompresor Gas SKG-19 berada di Desa Bangun Rejo, Kecamata Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan merupakan tahapan dari pengembangan Lapangan Musi, yaitu pemasangan kompresor tekanan rendah untuk mengoptimalkan produksi gas dari sumur-sumur di Lapangan Musi.

“Dengan on stream-nya proyek Kompresor SKG-19 maka suplai gas bagi industri sebesar 150 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dapat kami pertahankan,” kata Julius, di Jakarta, Kamis (13/8/2020).

Julius menambahkan, penyelesaian proyek dengan investasi senilai USD 17,3 juta ini berhasil selesai 15 hari lebih awal dari target yang ditetapkan.

“Meski Terdapat kendala akibat pandemi Covid-19 pada kuartal II 2020 lalu, yaitu adanya beberapa suplai peralatan yang terhambat. Namun dengan berbagai upaya yang dilakukan SKK Migas dan Pertamina EP, kemajuan proyek membuahkan hasil positif sehingga dapat on stream pada hari ini," tutur Julius.

Direktur Utama PT Pertamina EP Eko Agus Sardjono mengungkapkan, keberhasilan penyelesaian proyek yang lebih cepat dari target dengan zero accident ini merupakan kerja keras dan kolaborasi yang baik dari berbagai pihak.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih pada seluruh pihak yang terlibat yakni masyarakat dan pemerintah daerah setempat, SKK Migas, Pertamina EP, serta pelaksana pekerjaan PT Indo Turbine," tuturnya.

Proyek yang garap oleh PT Indo Turbine ini meliputi pemasangan 4 kompresor tipe LP, 4 unit LP Suction Scrubber, 4 unit Inster Stage Gas Cooler, Close Drain System, dan Dry Gas Seal Heater System.

Pemasangan kompresor gas SKG-19 akan mengoptimalkan lifting gas dari lapangan musi sebagai penyumbang utama produksi gas di Sumatera Selatan. Dengan manajemen proyek yang baik, maka proyek ini dapat terselesaikan dengan zero accident, dan jam kerja selamat sebanyak. 356.205 jam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya