Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Railink Mukti Jauhari bercerita dampak dari PSBB Jakarta yang diperpanjang hingga 11 Oktober 2020. Menurutnya, PSBB sangat menekan jumlah penumpang Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.
“Railink memang pada saat awal tahun kita tumbuh cukup bagus dibanding 2019. Namun April kemarin kami sempat menghentikan operasi. Juli kami beroperasi kembali dan tumbuh 10 persen, mulai Agustus naik hampir dua kali lipat, dan setelah ada kebijakan baru lagi kita memang turun hampir separuh dari Agustus,” kata Mukti dalam dialog industri Bandara Aman, Perjalanan Nyaman, Kamis (1/10/2020).
Kendari begitu, ia mengatakan kondisi saat ini cukup baik bila dibandingkan dengan kondisi pada awal pandemi tepatnya April pihaknya sempat menghentikan operasional. Sehingga jumlah penumpang hanya tersisa 3 persen saja.
Advertisement
Namun, setelah memasuki masa new normal Railink mempersiapkan strategi untuk beroperasi kembali dengan aman sesuai dengan anjuran kebijakan Pemerintah menerapkan Protokol Kesehatan dengan ketat.
“Pada saat kita beroperasi di Juli itu kita benar-benar siap protokol kita jalankan ketat sekali, sebelum kita beroperasi kemarin semua pegawai kami, baik pegawai kantor, frontliner kita lakukan test covid semuanya, Alhamdulillah hasilnya tidak ada yang reaktif sehingga pada saat 1 Juli beroperasi,” jelasnya.
Di mana di 5 stasiun pemberangkatan awal dari Manggarai, BNI city, stasiun Duri, Batu Ceper dan stasiun bandara Soekarno Hatta, pihaknya telah menerapkan protokol Kesehatan dengan menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan, semprot disinfektan hingga pemasangan pembatas di setiap tempat duduk di dalam kereta.
“Bahkan kami bisa klaim bahwa angkutan umum yang paling aman untuk kondisi covid-19 ini adalah Railink, karena kursi yang berjajar itu kami pasang partisi akrilik hingga setinggi sandaran kursi, jadi penumpang yang berjejeran di tempat duduk itu tidak bisa bersentuhan sama sekali,” pungkasnya.