Garuda Indonesia Rugi Rp 15,3 Triliun di Kuartal III 2020 Imbas Pandemi Covid-19

Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar USD 1,13 miliar dolar, turun 67,83 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Nov 2020, 17:08 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 16:40 WIB
Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.
Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melaporkan kinerja keuangan perusahaan kuartal III 2020 di tengah pandemi Covid-19. Dalam laporan tersebut, Garuda Indonesia rugi USD 1,07 miliar atau Rp 15,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.321).

Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan berhasil mencatatkan laba sebesar USD 122,4 juta.

Mengutip laporan keuangan konsolidasian Garuda Indonesia, Jumat (6/11/2020), faktor yang menyebabkan kerugian adalah menurunnya pendapatan.

Pada kuartal III ini, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar USD 1,13 miliar dolar, turun 67,83 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 3,54 miliar. Rugi per saham dasar tercatat USD 0,04152.

Pendapatan dari penerbangan berjadwal juga turun signifikan, menjadi USD 917,2 juta dari sebelumnya USD 2,79 miliar. Demikian pula dengan penerbangan tidak berjadwal sebesar USD 46,9 juta dari sebelumnya USD 249,9 juta.

Kemudian, pendapatan lainnya menurun menjadi USD 174,5 juta dari sebelumnya USD 494,8 juta.

Di atas semua itu, Garuda Indonesia mencatat penurunan beban usaha di kuartal sebesar USD 2,24 miliar, turun 31,71 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD 3,28 miliar.

Perusahaan juga mencatat adanya beban lain-lain sebesar USD 30,5 juta dari sebelumnya surplus USD 13,6 juta.

Liabilitas Garuda Indonesia pada kuartal III ini tercatat sebesar USD 10,36 miliar, serta ekuitas sebesar negatif USD 455,5 juta. Total aset perseroan sendiri naik menjadi USD 9,90 miliar dibanding periode Desember 2019 sebesar USD 4,45 miliar.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Genjot Wisatawan Domestik, Garuda Indonesia Buka 3 Rute Penerbangan Baru

Jadi Juara, Karya Mahasiswi DKV UPH Hiasi `Hidung` Pesawat Garuda Indonesia
Pesawat Boeing B737-800NG dengan nomor registrasi PK-GFK yang akan digunakan pada rute domestik.

Sebelumnya, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia pekan ini akan meluncurkan 3 rute penerbangan baru menuju destinasi wisata unggulan nasional. Rute tersebut yakni Surabaya – Labuan Bajo (PP), Surabaya – Batam - Medan (PP), dan Solo – Denpasar (PP).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa pembukaan 3 rute penerbangan baru tersebut, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam meningkatkan potensi dan memperluas pasar penerbangan domestik, khususnya pada berbagai destinasi wisata unggulan nasional.

“Dibukanya ketiga rute penerbangan tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan, dan pilihan yang lebih beragam bagi pengguna jasa yang akan melaksanakan perjalanan ke destinasi unggulan pariwisata nasional dari sejumlah kota besar di Indonesia,” kata Irfan, Kamis (5/11/2020).

Diluncurkannya 3 rute baru ini juga menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia dalam upaya mendukung pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional  dengan mendorong geliat pariwisata nasional.

Kata Irfan, pembukaan rute tersebut merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia dalam mendukung aksesibilitas serta mendorong geliat pariwisata pada destinasi pariwisata nasional.

Adapun rute penerbangan langsung Surabaya – Labuan Bajo (PP) akan mulai beroperasi pada tanggal 6 November 2020 dengan frekuensi penerbangan sebanyak 2 kali dalam seminggu yakni setiap hari Senin dan Jumat dengan menggunakan armada Bombardier CRJ-1000 Next Generation.

Selanjutnya, rute Solo – Denpasar (PP) akan mulai beroperasi pada tanggal 6 November 2020 dengan frekuensi penerbangan sebanyak 2 kali dalam seminggu yakni setiap hari Jumat dan Minggu dengan menggunakan armada Boeing B737-800 NG.

Sementara itu, untuk rute Surabaya – Batam – Medan (PP) akan dilayani mulai tanggal 7 November 2020 dengan frekuensi penerbangan sebanyak 2 kali dalam seminggu yakni setiap hari Kamis dan Sabtu. Penerbangan ini menggunakan armada Garuda Indonesia Boeing B737-800 NG.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya