Proyek LRT Jabodebek Molor, Ini Sebabnya

Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi membeberkan alasan mundurnya pembangunan LRT Jabodebek dari target awal.

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Nov 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 13:00 WIB
Uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek
Uji coba penggunaan sistem persinyalan LRT Jabodebek

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi membeberkan alasan mundurnya pembangunan LRT Jabodebek dari target awal. Hal itu dikarenakan terdapat kendala dalam pembebasan lahan dan penetapan lokasi.

Kendati mundur, pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 kini telah rampung usai Adhi Karya memasang bentang panjang terakhir yang berlokasi di Stasiun Dukuh Atas, Kuningan.

"Alhamdulillah kita kerjakan masih sesuai schedule. Memang dibanding rencana awal ada kemunduran akibat pembebasan tanah dan penetapan lokasi," kata Entus dalam konferensi pers virtual, Rabu (11/11/2020).

Entus menjelaskan, bentang ini memiliki panjang 218 meter dan dibangun di atas parkiran bawah tanah (basement). pembangunan LRT tahap pertama ini terdiri dari 3 trase.

Pertama, lintasan Cawang-Cibubur. Kedua, lintasan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas dan ketiga, lintasan Cawang-Bekasi Timur. Seluruh trase ini memiliki panjang 43,057 km.

"Alhamdulillah, kita bisa pasang longspan terakhir, yang menandakan seluruh pekerjaan konkret di atas untuk LRT Jabodebek tahap 1 sudah selesai dan sesuai rencana waktu yang ditetapkan," kata Entus.

Adapun, LRT Jabodebek relasi Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur ditargetkan beroperasi pada April 2021 mendatang. Pada bulan September lalu, progres pembangunan LRT Jabodebek secara keseluruhan sudah mencapai 77 persen.

Kemudian, uji coba kereta sudah mulai dilakukan secara bertahap. Setelah LRT Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi Timur, dan Cawang-Dukuh Atas rampung, pembangunan akan dilanjutkan ke seksi berikutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembangunan Trase LRT Tahap I Sepanjang 44 Km Rampung

Hari Pertama Pengoperasian LRT Secara Komersial
Dua rangkaian kereta LRT melintas dari dan menuju Stasiun Velodrome, Jakarta, Minggu (1/12/2019). Kereta LRT Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading beroperasi secara komersial mulai hari ini (1/12) dengan tarif Rp5.000 flat untuk sekali perjalanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

PT Adhi Karya selaku kontraktor LRT Jakarta merampungkan pembangunan trase LRT tahap pertama. Hal ini ditandai dengan pengecoran atau penyambungan bentang panjang terakhir yang terletak di Stasiun Dukuh Atas, Kuningan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan apresiasinya atas rampungnya pengerjaan LRT tahap pertama ini.

"Hari ini, kita lakukan kegiatan yang membanggakan, dimana hari ini pengecoran terakhir dari satu kegiatan yang besar dan diberikan rekor MURI juga sudah rampung," kata Menhub Budi dalam konferensi pers virtual, Rabu (11/11/2020).

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi menyebutkan, bentang ini memiliki panjang 218 meter dan dibangun di atas parkiran bawah tanah (basement).

"Alhamdulillah, kita bisa pasang longspan terakhir, yang menandakan seluruh pekerjaan konkret di atas untuk LRT Jabodebek tahap 1 sudah selesai dan sesuai rencana waktu yang ditetapkan," kata Entus.

Entus menjelaskan, pembangunan LRT tahap pertama ini terdiri dari 3 trase. Pertama, lintasan Cawang-Cibubur. Kedua, lintasan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas dan ketiga, lintasan Cawang-Bekasi Timur. Seluruh trase ini memiliki panjang 43,057 km.

Selain itu, Adhi Karya juga menorehkan 3 rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) atas 3 prestasi.

"Penggunaan U-shaped Girder untuk LRT Jabodebek, alhamdulillah, merupakan sejarah karena kita dapat rekor MURI karena terpanjang, 40 km," katanya.

Lanjut Entus, produksi U-shaped Girder ini juga menjadi yang pertama yang diimplementasikan pada proyek sistem jalur kereta. Kemudian, rekor MURI juga ditujukkan karena dalam pelaksanaannya, Adhi Karya dapat melakukan seri pengiriman terberat U-shaped Girder untuk sistem jalur kereta tanpa kecelakaan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya