BNI Asset Management Catatkan Kinerja Positif Selama Pandemi

BNI Asset Management masih tetap dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 15 persen sejak awal tahun 2020.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Nov 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2020, 11:45 WIB
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). (Foto BNI)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan PT BNI asset Management mampu mempertahankan posisinya pada jajaran 10 perusahaan asset management di Indonesia dengan asset under management per Oktober 2020 sebesar Rp 24,64 triliun, dan mencatat pertumbuhan 15 persen.

“PT BNI Asset Management yang merupakan bagian dari pada grup BNI, dan telah Spin off dari BNI sekuritas sejak tahun 2011 dan terus tumbuh berkembang hingga saat ini,” kata Adi dalam Market Outlook 2021 "Resilience to Counter Economic Turbulence - Day 1, Selasa (17/11/2020).

Kata Adi, BNI Asset Management masih tetap dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 15 persen sejak awal tahun 2020, tentunya pertumbuhan ini tidak terlepas dari dukungan para investor serta sinergi BNI sebagai induk dari seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam grup BNI.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini di masa covid-19 kita bahu-membahu untuk dapat terus bangkit dari dampak pandemi covid-19”katanya.

Menurut Adi dalam masalah covid-19 menciptakan kondisi yang luar biasa dan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas perekonomian serta mendorong untuk adaptasi kebiasaan baru, sebagai upaya memutus mata rantai daripada covid-19.

Lanjutnya, di sisi pertumbuhan ekonomi berdasarkan prediksi IMF pada akhir tahun 2020 ekonomi global akan mengalami kontraksi sebesar minus 4 poin 36 persen,  dan Indonesia diprediksi berada pada level minus 1,5 persen setengah persen.

“Meskipun Indonesia mengalami negatif growth namun angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat yang berkontraksi masing-masing sebesar 5,27 persen dan juga minus 4, 27 persen,” ujarnya.

Tentunya hal ini tidak terlepas dari upaya dan Presiden, pemerintah bersama instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat dalam menanggulangi dampak daripada covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional, kata Adi.

Apalagi beberapa saat lagi akan menghadapi di penghujung tahun 2020 dan bersiap menyongsong di tahun 2021, Adi mengutip pernyataan dari pada Menteri Keuangan pada kesempatan rapat paripurna rancangan undang-undang APBN 2021 pada tanggal 1 September 2020 disampaikan pada tahun 2021 ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh berkisar di rentang 4,5 sampai 5,5 persen.

“Tentunya hal ini akan menumbuhkan optimisme pasar untuk dapat bangkit kembali secara cepat dengan beberapa faktor yang menjadi fokus, seperti produksi dan distribusi vaksin, kondisi geopolitik Global reformasi terkait investasi dan kebijakan fiskal,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wamendag Jajaki Kerja Sama Pelatihan Keuangan UMKM dengan BNI

Halal Park Senayan
Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menerima Dirut baru BNI Royke Tumilaar di kantornya. Dalam pertemuan itu dibicarakan banyak hal, termasuk yang menurut Wamendag penting, yaitu keuangan bagi UMKM yang ingin melakukan kegiatan ekspor.

Menurut dia, banyak sekali UMKM yang berpotensi ekspor, tetapi masih belum punya pengetahuan mengenai bagaimana mekanisme dan bagaimana pembiayaannya.

“Jadi dari perjalanan fasilitasi ekspor kami di beberapa daerah kami menemukan banyak sekali potensi ekspor oleh UMKM maupun pelaku ekonomi rakyat baik di bidang pertanian, perkebunan, kemaritiman dan lain-lain. Selama ini mereka terhambat karena kurangnya pengetahuan mengenai mekanisme dan dalam hal pembiayaan. Nah, pertemuan dengan Pak Dirut tadi itu kita sampaikan,” kata Jerry, Selasa (3/11/2020).

Jerry berharap BNI segera bisa bersinergi untuk menyelesaikan masalah itu, baik dalam tataran strategi ekspor maupun teknis-teknisnya. Menurut dia, ini penting mengingat aspek keuangan sejak lama menjadi masalah bagi pelaku ekonomi di berbagai daerah.

Jerry mengatakan, pembicaraan dengan Dirut BNI ini akan menjadi langkah strategis antara stakeholder dalam mengembangkan ekspor sebagaimana ditugaskan presiden kepada dirinya.

Pernyataan Wamendag itu disambut baik oleh Dirut BNI Royke Tumilaar. Royke juga mengamini masalah UMKM dalam aspek keuangan kala ingin melakukan ekspor. Untuk itu, ia siap mendukung program Kemendag untuk memberikan pelatihan dan fasilitasi kepada UMKM.

“Ide Wamendag sangat bagus dan kami siap bersinergi. Kita punya kepentingan yang sama, apalagi UMKM punya kontribusi besar bagi perekonomian negara maupun masyarakat. Akan lebih baik kalau mereka bisa kita dukung agar bisa go internasional,” ucap Royke.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya