Negara-Negara Ini Gunakan Kereta Api Produksi PT INKA

PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA berhasil melebarkan sayapnya di kancah internasional.

oleh Athika Rahma diperbarui 19 Nov 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 12:00 WIB
Lokomotif produksi PT INKA.
Lokomotif produksi PT INKA.

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA berhasil melebarkan sayapnya di kancah internasional. INKA dikenal dapat memproduksi kereta api dengan kualitas dan harga yang mampu bersaing dengan negara produsen kereta api yang lain.

Direktur Utama INKA Budi Noviantoro mengatakan, harga kereta api buatan INKA lebih murah daripada kereta api buatan China. Buktinya, saat lelang terbuka pengadaan kereta api di beberapa negara, INKA masih bisa menang dan mengerjakan proyek tersebut.

Lantas, sudah sejauh mana INKA mengekspor produk kereta api mereka? Negara mana saja yang menggunakan kereta milik INKA? Simak daftar yang disusun Liputan6.com, mengutip data INKA, Kamis (19/11/2020).

1. Thailand

INKA sudah melakukan ekspor komponen kereta ke Thailand sejak 2 dekade lalu yaitu pada 1996, yaitu 70 unit ballast hopper wagon. Lalu, tahun 2000 INKA juga mengekspor 20 unit ballast hopper wagon.

2. Filipina

Kemudian pada tahun 2000 pula INKA mslakukan ekspor lokomotif ke Filipina, begitu juga pada 2018. Saat ini, pihaknya sedang menyelesaikan pemesanan berupa 6 trainset diesel multi unit (DMU), 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang.

"Kebetulan lagi Covid-19 dan Manila lockdown sehingga kita kesulitan untuk bisa mengirim. Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa kita kirim karena tim Filipina sudah dateng ke INKA untuk melakukan tes," ujar Budi dalam webinar, Rabu (18/11/2020).

3. Bangladesh

INKA juga jadi langganan Bangladesh untuk urusan pasokan gerbong kereta penumpang sejak tahun 2005. INKA mengeskpor sebanyak 50 unit broad gauge carriages, kemudian pada 2014 pihaknya kembali mengirim 50 unit broad gauge dan 100 unit meter gauge carriages. Pada 2017, INKA juga mengirim 50 unit broad gauge dan 200 unit meter gauge.

Baru-baru ini, INKA sudah merampungkan pesanan 250 kereta bulan Oktober lalu.

4. Malaysia

Negara tetangga Indonesia ini juga langganan impor produk kereta api INKA. Pada tahun 1991, INKA mengirim freight wagon ke Malaysia, disusul flat wagon and power car pada 2002.

5. Singapura dan Australia

Lalu, INKA turut melakukan ekspor 20 well wagons and flat wagons di 2009 ke Singapura. Begitu pula dengan ekspor freight wagon ke Australia pada tahun 2004 silam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Kereta INKA Lebih Murah dari China

Kereta Api
11 Bogie (sistem kesatuan roda pada kereta api) hasil rakitan PT INKA Madiun tiba di Yogyakarta. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA) Budi Noviantoro membeberkan proyek-proyek internasional yang tengah dikerjakan perusahaan. Proyek tersebut didapatkan dengan lelang terbuka.

Langkah ini, menurut Budi, memiliki resiko di persaingan harga, terutama dengan negara yang menjual produk rakitan dengan harga murah seperti China. Kendati, Budi bilang harga kereta api rakitan INKA masih lebih murah dibanding produksi China.

"Lelang terbuka ada risikonya apalagi kalau kita bersaing dengan perusahaan-perusahaan China maka kita semua tahu, bahwa kalau China harganya sudah mepet, INKA masih murah jadi menang," ujar Budi dalam acara Ngopi BUMN, Rabu (18/11/2020).

Menurutnya, INKA masih beberapa kali memenangkan lelang seperti di Bangladesh, yaitu dengan menyelesaikan kontrak terakhir 250 kereta pada Oktober lalu.

Pihaknya juga sedang menyelesaikan pemesanan dari Filipina, yaitu berupa 6 trainset diesel multi unit (DMU), 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang dari INKA.

"Kebetulan lagi Covid dan Manila lockdown sehingga kita kesulitan untuk bisa mengirim. Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa kita kirim karena tim Filipina sudah dateng ke INKA untuk melakukan tes," ujar Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya