Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam naik Rp 14 ribu pada perdagangan Selasa ini. Harga emas Antam dipatok Rp 952.000 per gram pada perdagangan Rabu, 2 Desember 2020.
Adapun harga emas Antam untuk buyback juga naik Rp 14 ribu ke posisi Rp 825 ribu per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual maka Antam akan membelinya di harga Rp 825 ribu per gram.
Adapun harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.870.000, kemudian untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.100.000.
Advertisement
Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.23 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berikut daftar harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 526.000
* Pecahan 1 gram Rp 952.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.844.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.741.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.535.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.015.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.412.000
* Pecahan 50 gram Rp 44.745.000
* Pecahan 100 gram Rp 89.412.000
* Pecahan 250 gram Rp 223.265.000
* Pecahan 500 gram Rp 446.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 892.600.000
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Emas Melonjak Lebih dari 2 Persen
Harga emas melonjak lebih dari 2 persen pada hari Selasa, rebound dari level terendah lima bulan di sesi terakhir. Investor bertaruh dengan stimulus AS menambah daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.
Dikutip dari CNBC, Rabu (2/12/2020), harga emas di pasar spot naik 2,1 persen menjadi USD 1,814,99 per ounce. Emas berjangka AS ditutup naik 2,1 persen menjadi USD 1,818,90.
Harga emas jatuh ke USD 1,764.29 pada hari Senin. Terendah sejak 2 Juli, didorong oleh serbuan ke aset berisiko.
"Kami melihat emas merebut kembali level USD 1.800 dan banyak dari itu berkaitan dengan melemahnya perdagangan dolar," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
"Pelepasan perdagangan emas telah berjalan dengan sendirinya dan kami cenderung melihat lebih banyak upaya dari Kongres AS untuk mendukung perekonomian," tambahnya.
Harga emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain. Dolar jatuh karena ekspektasi lebih banyak stimulus AS. Dalam pidato yang dirilis pada hari Senin, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyoroti tantangan produksi dan distribusi massal sebelum dampak ekonomi dari vaksin menjadi jelas.
The Fed akan tetap cukup akomodatif, kata Moya dari OANDA. Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat lebih dari 19 persen tahun ini, dibantu oleh stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membantu ekonomi yang dilanda virus corona.
"Bagian bawah adalah emas sekarang dan kami melihat harga emas di USD 2.000 tahun depan," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
"Harga emas sebenarnya sekarang dalam rezim baru dengan vaksin kemungkinan katalisator untuk ekspektasi inflasi yang lebih tinggi karena ekonomi pulih, mendukung harga emas dalam jangka panjang, terutama di tengah suku bunga riil yang lebih rendah," tambah Ghali.
Advertisement