Pembayaran Digital Naik hingga Rp 180,74 Triliun Selama Pandemi

Sistem pembayaran digital meningkat pesat selama pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 19:30 WIB
Transaksi digital
Ilustrasi transaksi digital/Shutterstock.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pembayaran digital meningkat pesat selama pandemi Covid-19. Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (DKSP BI) mencatat, transaksi e-commerce pada Januari-September 2020 mencapai Rp180,74 triliun. Angka transaksi tahun ini belum termasuk transaksi saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, pandemi Covid-19 lah yang mempercepat perkembangan transformasi digital di Indonesia. Menurutnya, virus Corona membuat masyarakat harus menghindari kontak fisik, sehingga masyarakat melakukan berbagai kegiatannya melalui platform digital.

"Transaksi e-commerce tahun 2019 mencapai Rp201 triliun. Nah tahun ini, dari Januari hingga September sudah Rp180,74 triliun. Masyarakat mau tidak mau pakai platform digital untuk beraktivitas, termasuk bertransaksi," kata Erwin dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2020, Selasa (15/12).

Erwin menjelaskan, transaksi uang elektronik mengalami peningkatan pesat dalam 2 tahun terakhir. Pada 2018, nilai transaksi hanya mencapai Rp33,67 triliun. Di tahun 2019 melonjak hingga Rp 145,1 triliun dan tahun ini transaksi telah mencapai Rp144,6 triliun. Terhitung sejak Januari-September 2020. Sementara itu, untuk transaksi digital banking masih cenderung stagnan.

"Untuk digital banking, tahun 2019 mencapai Rp27,38 triliun, sedangkan Januari-September 2020 ini sebesar Rp19,67 triliun," kata dia.

Senada dengan Erwin, EVP Digital Banking Development and Operation Division BRI, Kaspar Situmorang, mengatakan bahwa transaksi digital Bank BRI meningkat sampai 96 persen selama pandemi Covid-19 ini.

"Perkembangan digitalisasi ini juga dirasakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia. Pertumbuhan transaksi digital meningkat hingga 96 persen selama pandemi. Hal ini tidak terlepas dari perubahan perilaku masyarakat, mulai dari belanja online hingga pembayaran digital," kata Kaspar dalam acara IDC 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Transaksi Digital BRI

Kemudahan Fasilitas Pinjaman, Transaksi dan Pinjaman Digital BRI Tumbuh Signifikan di Tengah Pandemi
(Foto:Dok.BRI)

Kaspar pun memaparkan data transaksi digital nasabah Bank BRI, data year on year. Mulai dari Internet Banking yang mencapai 1,1 miliar transaksi atau tumbuh 114 persen, SMS Banking tumbuh 22 persen atau 161 juta transaksi, debit online tumbuh 31 persen atau 418 ribu transaksi. Terakhir, direct debit tumbuh 82 persen atau ada 301 ribu transaksi (year on year).

Oleh sebab itu, pihaknya mendukung strategi nasional ekonomi digital yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Bank BRI pun terus melakukan inovasi untuk menyukseskan program digitalisasi ini. Terlebih lagi, kata Kaspar, Bank BRI merupakan bank yang tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia dan bukan hanya di kota-kota besar saja.

"Digitalisasi ini mentransmisikan berbagai layanan yang ditawarkan Bank BRI ke seluruh Indonesia dengan lebih efektif dan efisien. Sehingga ada kecepatan baru dalam layanan transaksi pembiayaan," kata dia.

Selain itu, perkembangan digitalisasi itu juga memberikan manfaat bukan hanya dari segi transaksi saja, tapi juga memberikan kontribusi dalam penentuan data dan model scoring.

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka.com

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya