Liputan6.com, Jakarta Hasil survei State of Science Index (Sosi) pada 2020 yang dilakukan oleh 3M, skeptisisme masyarakat terhadap sains menurun sebanyak 28 persen. Namun untuk pertama kalinya, sejak pandemi Covid-19, keraguan masyarakat terhadap sains berubah.
Yup, pandemi membuat banyak orang atau masyarakat 'melek' bahwa sains itu bermanfaat dan berdampak besar untuk kehidupan sehari-hari. Jadi, peran sains dan teknologi jika disadari dapat menciptakan masa depan yang jauh lebih baik bagi kehidupan sehari-hari.
Nggak cuma itu saja, sains berdampak baik alias berpotensi untuk menghadapi global issue. Contoh paling nyata adalah, ketika akan memutus rantai penyebaran Covid-19, keputusan diambil berdasarkan hasil studi atau saran pakar ilmiah lho!
Advertisement
Nah berdasarkan hasil studi global tersebut, 3M Indonesia tak berhenti berinovasi dengan menghadirkan produk berkelanjutan yang berlandaskan pada sains.
Tak hanya itu saja, 3M Indonesia juga berusaha menjawab tantangan global berkelanjutan dengan menyerukan kolaborasi dan tanggung jawab.
Ini merupakan cara 3M Indonesia untuk membuka jalan bagi generasi muda guna menarik minat dan mengasah pendidikan Science, Tech, Engineering, Math (STEM).
3M juga membuat program-program yang relevan untuk pengadaan kebutuhan masyarakat dan sering kita gunakan, seperti 3M Nexcare Masker, 3M Scotch Brite Pel Katun, hingga Diagnostik Stetoskop yang digunakan para dokter di seluruh dunia.
Lihat Video Berikut Ini
(Adv)
Advertisement