Sekjen Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Ditunjuk Jadi Dirut Krakatau Bandar Samudera

Krakatau Bandar Samudera merupakan aset nasional karena merupakan pelabuhan curah terbesar di Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Jan 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 15:30 WIB
Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Akbar Djohan. (Dok KBS)
Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Akbar Djohan. (Dok KBS)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero), Silmy Karim menunjuk Akbar Djohan untuk menduduki posisi Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Bandar Samudera (KBS). Akbar Djohan adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI). Sedangkan Krakatau Bandar Samudera adalah anak usaha Krakatau Steel yang mengelola Pelabuhan Cigading. 

Usai diangkat, Akbar Djohanmenyatakan bahwa Krakatau Bandar Samudera akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah tersebut dijalankan melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

"Target-target yang ada ini, ke depan kami ingin KBS maju dan gerak cepat, insyallah akan IPO dan masuk ke market. IPO adalah salah satu cara mengoptimalkan aset Krakatau Steel. Dari anak usaha yang berpotensi IPO seperti yang diketahui adalah salah satunya Krakatau Bandar Samudera," ujar Akbar, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (12/1/2021).

Akbar mengatakan, Krakatau Bandar Samudera yaitu badan usaha pelabuhan yang dimiliki 100 persen sahamnya oleh Krakatau Steel terletak di Cigading yang biasa juga disebutkan sebagai Cigading Port berada dalam kawasan Cilegon, Banten.

Ia melanjutkan, Krakatau Bandar Samudera merupakan aset nasional karena merupakan pelabuhan curah terbesar di Indonesia dengan memiliki infra dan supra struktur yang terdiri dari dua terminal besar dan 17 dermaga, serta kelebihan yang dimiliki seperti kedalaman minus 21 meter.

"Kapasitas dari pelabuhan kami dapat melayani 25 juta ton per tahun, sehingga investasi baik itu equipment dan tidak kalah penting adalah sumber daya manusia (SDM) yang didrive dengan teknologi yang sudah kita kembangkan," ucapnya.

Dengan mengusung tagline 'Smart Port and Logistic Services', ini menjadi suatu target dari KBS dengan kelebihan dan fasilitas infrastruktur yang dimiliki. Pihaknya akan membawa KBS ini untuk bisa bersaing tidak hanya di kancah nasional, tetapi akan dibawa ke kancah regional maupun internasional.

"Targetnya ke regional dan bahkan ke internasional selanjutnya. Modal dasar kami adalah SDM yang sudah terbukti dengan pengalaman-pengalaman kontrak kerja dan pencapaian-pencapaian yang diberikan oleh lembaga independen," ungkapnya.

 

Relaksasi Pajak

Ia berharap, dengan menggandeng seluruh stakeholder Provinsi Banten untuk menciptakan suatu ekosistem yang dapat memberikan dorongan kepada industri yang ada di kawasan Provinsi Banten dalam bentuk relaksasi perpajakan maupun sweetener dari pemda dan pelayanan maksimal bagi industri dan pengusaha, sehingga diharapkan dapat memberikan pertumbuhan ekonomi bagi Provinsi Banten dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Untuk itu, pihaknya segera secara internal akan memberikan konsep nilai tambah kepada para pelanggan dan juga keyakinannya atas infrastruktur yang sudah dimiliki untuk dapat menjadi bagian daripada program pemerintah, yakni National Logistic Ecosystem yang sudah dicanangkan oleh Presiden RI.

"Untuk itu, kami akan jaga terus energi positif dan menerapkan pilar utama daripada transformasi Krakatau Steel sebagai holding, sehingga pilar progresif dan pilar kolaborasi yang dapat memperkuat Krakatau Steel dan grup khususnya KBS. Sehingga kekuatan ini seperti Gunung Krakatau, dapat mengangkat dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi stakeholder dan pemegang saham KBS, serta masyarakat pada umumnya," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya