Perjalanan Indonesia Menuju Revolusi Industri 4.0

Kementerian Perindustrian mengatakan rata-rata sektor industri di tanah air berada di level siap untuk memasuki revolusi industri 4.0 yang tengah digaungkan Pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2021, 16:00 WIB
Penggunaan robot di industri manufaktur
Penggunaan robot di industri manufaktur (dok: Universal Robot)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian mengatakan rata-rata sektor industri di tanah air berada di level siap untuk memasuki revolusi industri 4.0 yang tengah digaungkan Pemerintah.

Beberapa perusahaan bahkan telah mengantongi izin sertifikasi yang menyatakan bisnisnya telah menerapkan kebijakan revolusi industri.

"Posisi kita siap kalau dirata-rata. Beberapa bahkan sudah menerapkan revolusi industri 4.0 bahkan telah disertifikasi," kata Dirjen KPAII, Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto dalam FMB 9: Industri 4.0 Menuju Pemulihan Ekonomi, Jakarta, Senin (5/4).

Sebenarnya, kata Eko, revolusi Industri ini sudah mulai diterapkan berbagai negara sejak tahun 2011 dan 2012. Di Indonesia pun Pemerintah bersama konsultan, pelaku usaha dan assosiasi telah mencari formula terbaik penerapan revolusi industri 4.0 sejak tahun 2017 lalu.

Wacana yang berkembang terkait revolusi industri ini pun memperkirakan akan ada penggantian tenaga kerja manusia menjadi mesin berteknologi canggih. Padahal isu liar tersebut terbantahkan dengan fakta sebaliknya. Penggunaan teknologi canggih ini bahkan tetap membutuhkan tenaga kerja manusia untuk pengoperasiannya.

"Padahal kalau dimanfaatkan teknologi malah butuh banyak tenaga kerja," kata Eko.

Hal terpenting dalam revolusi industri ini justru kesiapan sumber daya yang dimiliki Indonesia. Melakukan revolusi industri 4.0 sekaligus harus melakukan shifting yang masif.

Adapun upaya yang dilakukan pemerintah yakni dengan mensosialisasikan konsep revolusi industri 4.0 keseluruhan tingkatan pekerja dalam sebuah organisasi perusahaan. Mulai dari direksi hingga level pekerja teknis harus memiliki pemahaman konsep yang sama sebelum pengimplementasian konsep revolusi industri.

"Kami melakukan sosialisasi dan pelatihan dari tenaga kerja sampai direksi," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tepat Sasaran

Mau Kerja di Industri Manufaktur? Cek Lowongan Di Sini
Mau Kerja di Industri Manufaktur? Cek Lowongan Di Sini

Eko menambahkan, dengan cara ini dipastikan revolusi industri yang diharapkan bakal tepat sasaran. Sebab ada beberapa perusahaan yang lebih dulu melakukan revolusi industri. Tranformasi yang dilakukan tanpa cara pandang yang sama pada elemen perusahaan, hasilnya justru tidak akan maksimal.

"Beberapa industri melakukan uji coba tapi tidak dilakukan secara menyeluruh hasilnya ini sering ada hambatan," kata dia.

Untuk itu strategi yang diambil pemerintah dengan memberikan pemahaman dan pelatihan yang sama terkait revolusi industri 4.0 ke semua lapisan organisasi perusahaan. Di samping itu, beberapa perusahaan yang telah berhasil mendapatkan sertifikasi, didorong Pemerintah untuk menjadi teladan dan percontohan bagi industri yang masih belum mengarah pada revolusi industri.

Eko mengatakan, cara yang ditempuh pemerintah nyatanya berhasil. Terjadi peningkatan hasil produksi dan peningkatan tenaga kerja. Sehingga, dengan begitu, kekhawatiran tentang penyerapan tenaga kerja tidak akan terjadi lagi.

"Dengan cara ini hasil produktivitas mereka meningkat, tenaga kerja bertambah," kata dia mengakhiri.

 

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya