Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) melakukan kunjungan kerja sekaligus mengadakan rapat terkait program tol laut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/3/2021).
Dikatakan Menhub Budi Karya, kunjungannya ke Pelabuhan Tanjung Perak adalah demi memastikan kegiatan tol laut berlangsung dengan baik.
Baca Juga
"Mengapa kita ke Surabaya, karena mayoritas dari awal pergerakan tol laut itu dari Surabaya. Dari 30 pergerakan yang ada sekarang ini, itu 16 dari Surabaya," ujar dia di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (24/4/2021).
Advertisement
Program tol laut dari tahun ke tahun disebutnya terus mengalami tren positif. Termasuk keterlibatan jumlah pelabuhan yang terus meningkat, dari 72 pelabuhan pada 2019 kini telah bertambah menjadi 106 pelabuhan untuk 30 trayek.
Menurut dia, program tol laut diadakan untuk kelancaran distribusi logistik, khususnya 9 bahan pokok ke daerah Tertinggal, Terluar, Terdalam, dan Perbatasan (3TP).
Mengacu pada hal tersebut, Menhub melihat penerapan tol laut telah sukses dijalankan di dua daerah, yakni Morotai (Maluku Utara) dan Dobo (Maluku).
"Apa yang dikatakan berhasil? Ada satu keseimbangan antara barang yang dibawa dari Surabaya ke Makassar menuju Morotai dan Dobo dan angkutan balik," ungkapnya.
"Saya mengharapkan keberhasilan Morotai dan Doggu ini di-copy oleh tempat-tempat yang lain," imbuh Menhub Budi Karya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Dorong Subsidi Tol Laut untuk UMKM
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terus mendorong program tol laut untuk menurunkan disparitas harga antara Indonesia Barat dan Timur.
Selain itu, dia juga mengajak pihak stakeholder untuk mendukung kegiatan tol laut demi kepentingan rakyat banyak, salah satunya sebagai subsidi pelaku UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
 "Oleh karenanya ini bagian dari CSR-nya Pelindo III, Pelindo IV, Pelni, dan sejalan dengan itu beri kesempatan pada UMKM untuk memanfaatkan tol laut," kata Menhub Budi Karya dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (24/4/2021).
"UMKM tidak mungkin dia memborong satu kontainer. Tetapi apabila kita membuat satu paket, paket 100 kg atau paket 500 kg, dimana dalam kontainer 20 ton itu bisa didorong," imbuhnya.
Menurut dia, jika tol laut selama ini semata-mata jadi satu bisnis yang terkesan dimonopoli oleh satu perusahaan, maka pelaku UMKM yang sesungguhnya membutuhkan subsidi malah tidak mendapatkan itu.
"Saya minta kepada stakeholder apakah memikirkan secara detil terkait UMKM ini, karena Indonesia dihidupkan oleh eksistensi lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia itu UMKM," ujarnya.
"Kalau difasilitasi dengan baik, maka daya saing mereka bertambah, karena subsidi itu diterima langsung saudara-saudara kita di UMKM," seru Menhub Budi Karya.
Sejak mulai jalan pada 2015, rute tol laut tadinya hanya memiliki 2 trayek. Jumlahnya meningkat jadi 6 trayek pada 2016, dan bertambah jadi 13 trayek baru pada 2017.
Kemudian di 2018 bertambah lagi 18 trayek, 20 trayek pada 2019, dan 26 trayek di 2020. Penambahan jumlah trayek tersebut selalu diiringi dengan penambahan jumlah pelabuhan dan kapal.
Pada 2021, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menambah 4 trayek baru tol laut, sehingga total menjadi 30 trayek. Itu melibatkan 106 pelabuhan yang terdiri atas 9 pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah.
Advertisement