Misi Erick Thohir: BUMN Kuasai Pasar Impor Daging

Menteri BUMN Erick Thohir kembali angkat suara soal rencana pembelian peternakan sapi di Belgia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Mei 2021, 19:37 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 19:33 WIB
Erick Thohir Bahas Jiwasraya
Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan paparan dalam rapat dengan Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/1/2020). Erick Thohir diundang untuk membahas penyelesaian sengkarut Jiwasraya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir kembali angkat suara soal rencana pembelian peternakan sapi di Belgia. Dia ingin publik melihat dari sudut pandang bahwa Indonesia selama ini belum bisa lepas dari kebutuhan impor sapi dan daging sapi.

Mantan Bos Inter Milan ini memaparkan strategi, bahwa dirinya ingin perusahaan BUMN yang kerap mendapat penugasan impor daging sapi untuk dapat menguasai pasarnya.

"Strategi jangka pendek, kalau memang kita negara pengimpor daging dan BUMN ditugaskan impor daging, ya tentu kita harus memanfaatkan keuangan yang ada yaitu jadi nilai tambah," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/5/2021).

"Artinya apa, yaudah kita beli aja peternakan sapinya. Toh impor juga, bukan berarti kita membohongi diri. Justru dengan kita punya peternakan sapi, uangnya rakyat yang tadinya terhambur-hambur untuk impor sekarang kita punya keberpihakan, kita punya ternak sapinya," tegasnya.

Lantas, bagaimana dengan nasib peternakan sapi di Indonesia?

Erick Thohir menyatakan, hal tersebut ada pada konteks yang berbeda. Kementerian BUMN disebutnya perlu bekerjasama dengan instansi lain untuk memastikan peternakan sapi di Indonesia berada dalam kondisi yang lebih sehat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Populasi Sapi Betina Sangat Kurang

Geliat Industri Susu Sapi Perah di Masa Pandemi COVID-19
Pekerja saat menyelesaikan pemerahan susu sapi di peternakan Mahesa Perkasa, Depok, Jawa Barat, Minggu (28/3/2021). Permintaan susu sapi perah di masa pandemi Covid-19 masih stabil, namun terkendala harga pakan yang mengalami kenaikan akibat kelangkaan bahan baku. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dia kemudian juga menyoroti populasi sapi betina di Indonesia yang terhitung masih sangat kurang. Erick berkesimpulan, pembelian peternakan sapi di Belgia bisa membantu peternak di Indonesia untuk menciptakan sapi berkualitas hasil kawin silang dengan yang lokal.

"Kalau BUMN punya ternak sapi di luar negeri, kan kita bisa memberdayakan fasilitas yang kita punyai, expertise yang kita punyai untuk membantu peternak Indonesia, yang memang sapi betinanya jumlahnya sangat kurang. Belum lagi teknologi kalau sapinya bisa disilangkan supaya bagus," paparnya.

Pembelian peternakan sapi di Belgia ini disebutnya telah mendapat respon dari asosiasi peternakan, yang sepakat bahwa hal tersebut harus dilihat dari konteks yang proporsional.

"Bukan berarti kita anti peternak Indonesia. Justru kita ingin membantu dari konsolidasi bagaimana kebutuhan sapi ini tidak hanya jadi market, tetapi kita jadi satu jalan untuk meng-upgrade peternakan yang ada di Indonesia," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya