Kembangkan Wisata, Pemerintah Bakal Revitalisasi Fisik Danau Maninjau

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana mengembangkan destinasi pariwisata Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Sumatera Barat

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Mei 2021, 13:20 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 13:20 WIB
Keelokan Danau Maninjau Manjakan Mata Pembalap Tour de Singkarak
Pemandangan Danau Maninjau dari Kelok 34 (Liputan6.com/Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana mengembangkan destinasi pariwisata Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Hal ini juga sudah dibahas dalam rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Salah satu upaya pengembangan destinasi wisata tersebut dengan melakukan revitalisasi fisik. Hal ini diungkapkan oleh Menparekraf, Sandiaga Uno, kepada Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan.

"Setelah kunjungan saya ke Danau Maninjau beberapa waktu lalu, saya mengusulkan agar revitalisasi fisik Danau Maninjau oleh kementerian/lembaga (K/L) terkait perlu diprioritaskan. Degradasi lingkungan Danau Maninjau dapat berdampak negatif terhadap eksistensi status Geopark Nasional Ngarai Sianok-Maninjau," kata Sandiaga dalam keterangannya pada Rabu (19/5/2021).

Kekuatan produk wisata di Danau Maninjau, kata Sandiaga, yang berupa alam dan keunikan budaya khas Minang harus terus diangkat. Program peningkatan keterampilan akan dihadirkan untuk masyarakatnya agar mampu mengoptimalkan segala potensi untuk membuka lapangan kerja, terciptanya ekonomi yang berkeadilan.

Dijelaskannya kepada Luhut, revitalisasi Danau Maninjau akan dilakukan lintas K/L dan harus menjadi prioritas. Pengembangan destinasi wisata pun harus dilakukan secepatnya. Terlebih lagi, Danau Maninjau sudah menjadi salah satu destinasi unggulan.

"Ini juga kita harapkan hadir dalam konsep DMO pak. Tadi bapak bicara soal tata kelola, jadi ini ada Destination Management Organization sama Destination Governance yang akan kita langsung koordinasikan dengan teman-teman di Kemendes danK/L terkait," ungkap Sandiaga Uno.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sandiaga Uno Ingin Dana Hibah Pariwisata Rp 3,7 Triliun Segara Cair

Evaluasi Penerapan CHSE di Tempat Wisata Selama Lebaran, Menparekraf Minta Pengertian Masyarakat
Menparekraf Sandiaga Uno dalam Press Weekly Briefing, Selasa, 18 Mei 2021. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) untuk segera menyetujui usulan dana hibah sektor pariwisata dan ekonomi Kreatif tahun 2021. Dengan begitu, dana senilai Rp 3,7 triliun bisa segera tersalurkan dalam waktu dekat.

"Kita harapkan dana hibah pariwisata 2021 ini yang masih dalam proses pengusulan akan segera di setujui dan bisa di eksekusi dalam waktu yang tidak terlalu jauh dari sekarang," ucapnya dalam acara Weekly Press Briefing, Selasa (18/7/2021).

Sandiaga Uno mengungkapkan, percepatan penyaluran dana sendiri penting untuk menjaga kelangsungan bisnis pelaku usaha parekraf. Mengingat, saat ini, mereka tengah dihadapkan dalam kondisi keuangan sulit akibat dampak pandemi Covid-19.

"Karena kami khawatir, bahwa para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif tengah dalam posisi sangat genting. Tantangannya ialah bagaimana mereka bisa bertahan dulu," ungkap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dia menambahkan, percepatan penyaluran dana hibah itu juga penting untuk mempercepat proses pemulihan sektor parekraf di tengah pandemi Covid-19. Menyusul kucuran dana segar ini bisa dipakai untuk modal menjalankan usaha kembali.

"Mereka melihat ada peluang tapi tantangan berkaitan dengan keuangan," tekannya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno memastikan penerima dana hibah di 2021 akan lebih banyak dari pada tahun lalu. Alokasi dana yang disiapkan pun lebih besar yaitu naik dari sebelumnya Rp3,3 triliun menjadi R 3,7 triliun.

Dia mengatakan, total dana tersebut akan dialokasikan untuk para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi Kreatif. Tidak hanya hotel dan restoran, melainkan juga termasuk biro perjalanan wisata hingga pengelola taman rekreasi.

Dana hibah ini merupakan salah satu strategi Kemenparekraf membantu industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Tahun ini kita tingkatkan menjadi Rp3,7 triliun sebagai bagian dari perlindungan sosial dan diperluas. Tidak hanya menyentuh hotel, restoran, tapi juga menyentuh biro perjalanan wisata, pengelola destinasi dan taman rekreasi," jelas Sandiaga dalam webinar FMB9 pada Senin (19/4).

Penambahan dana tersebut disebabkan kondisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang masih memprihatinkan. Terlebih lagi, ada sekira 34 juta orang menggantungkan hidupnya dari pekerjaan di kedua sektor tersebut.

Selain bantuan perlindungan sosial, katanya, Kemenparekraf melalui program PEN 2021 juga mendorong program-program padat karya. "Yaitu program-program yang bisa membuka peluang masyarakat untuk mendapatkan mata pencaharian," tutur Sandiaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya