Liputan6.com, Jakarta Kuliner olahan tempe akan diperkenalkan dalam forum internasional. Rencananya, panganan berbahan baku kedelai akan mejeng dalam pameran Dubai EXPO 2021 Oktober mendatang.
"Tempe akan kita bawa promosi kuliner (pada Dubai EXPO 2021) Oktober nanti," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam Weekly Press Brief 2021, di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Sandiaga mengatakan saat ini pihaknya telah berkoordinasi untuk memperkenalkan tempe sebagai kuliner khas Indonesia setelah rendang.
Advertisement
Tim teknis yang dibentuk dengan Kementerian Perdagangan telah mempersiapkan tempe dari sisi suplai dan kualitas terbaiknya di pasaran. "Persiapan tempe dari suplai sampai kualitas di pasaran telah telah dibahas oleh tim teknis," kata dia.
Perkenalan tempe sebagai kuliner Indonesia ini, kata Sandi, sebagai bagian dari Gastro diplomasi ekonomi berbasis makanan. Seperti halnya yang dilakukan pada rendang khas Minang yang juga masuk dalam kategori yang sama.
"Rendang sudah duluan, tempe menyusul sebagai bagian dari Gastro diplomasi ekonomi berbasis makanan," kata dia mengakhiri.
Saksikan Video Ini
Sandiaga Minta Pemda Dorong Inovasi di Sektor Ekonomi Kreatif Hadapi Pandemi Covid-19
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta agar pelaku usaha ekonomi kreatif membuat inovasi di tengah tantangan dan hambatan dalam sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19.
"Covid 19 memaksa kita untuk meningkatkan keterampilan bukan hanya di bidang jualan online, tetapi juga membuat konten kreatif untuk memasarkan produk-produk kita," ujar Sandiaga dalam diskusi dengan pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Cirebon, Jawa Barat, Senin (31/5/2021).
Sandiaga memastikan agar program pemerintah di bawah kementeriannya memberikan keadilan bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Pemerintah dan saya akan memastikan kementerian saya hadir dengan kebijakan yang berkeadilan untuk menyentuh masyarakat yang membutuhkan Program-program tepat sasaran tepat manfaat, tepat waktu untuk sektor pariwisata dan pelaku usaha ekonomi kreatif," kata dia.
Sandiaga berkeyakinan dengan 3G para pelaku usaha ekonomi kreatif di wilayah Cirebon akan segera bangkit, "Kita harus terus melakukan inovasi kolaborasi adaptasi dan kolaborasi kita juga harus lakukan tiga G yaitu (gercep) gerak cepat, (geber) gerak bersama dan (gaspol) garap semua potensi," pungkas dia.
Sandiaga menyatakan para pelaku usaha ekonomi kreatif membutuhkan pembinaan dan akses permodalan.
"Para pelaku ekonomi kreatif memiliki suatu kebutuhan yang sama, yaitu untuk diberikan pelatihan dan pendampingan dan juga akses permodalan ini yang akan kita bantu dengan program-program Kemanprekraf untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Sandiaga meminta pemerintah daerah setempat membantu memetakan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19 untuk segera didata. Dengan begitu, bantuan akan tepat sasaran.
"Kami melakukannya melalui dana hibah pariwisata dan Provinsi Jabar, khususnya Ciayumajakuning (Cirebon kota/kabupaten, Indramayu, dan Majalengka). Ini kita sedang petakan. Kita butuh dukungan dari Pemprov dan Pemkab dan Pemko untuk memberikan data-data terkini agar pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif ini bisa diberikan sentuhan dana hibah," jelas dia.
Sementara itu, salah satu pelaku usaha ekonomi kreatif, Qimano Milk Puding, Novi mengaku pada kesempatan kali ini pihaknya bersyukur dapat mempromosikan produk jualanya. Apalagi kedatangan Sandiaga menambah motivasi untuk terus bertahan.
"Alhamdulillah seneng bisa didatengi Pak Menteri. Bisa ngobrol sama Pak Menteri, ngobrol tentang mulai dari produksi bagaimana pemasaranya. Harapanya bisa berkembang lebih jauh dan saya datang ke acara ini sebagai media promosi juga. Produk yang jual harganya mulai dari 10 ribu sampai dengan 15 ribu," ucapnya.
Â
Advertisement