Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menargetkan setoran dividen BUMN kepada negara tahun ini akan mencapai Rp35 triliun. Angka ini lebih besar dari jumlah setoran dividin pada 2020 yang hanya mencapai Rp26 triliun saja.
"Tapi Insya Allah tahun ini ada peningkatan akan di angka ke Rp35 triliun," ujar Erick Thohir dalam Webinar Seri II : Kebijakan Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19, Selasa (15/6).
Menteri Erick tak menampik setoran dividen pada tahun lalu hanya bisa tercapai di angka Rp 26 triliun dari target sebanyak Rp40 triliun. Penurunan tersebut pun tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Hanya saja, dia tetap bersyukur karena BUMN tetap mampu memberikan dividen di tengah kondisi sulit.
Advertisement
Adapun sumbangan ini diberikan oleh BUMN-BUMN yang memang selama ini menjadi andalan dalam memberikan dividen seperti BUMN di sektor perbankan, telekomunikasi, energi, dan pertambangan. Bahkan di sektor perbankan, energi, dan pertambangan juga tak lepas dari dampak pandemi.
"Kita sekarang hanya mempunyai istilahnya grouping yaitu (BUMN) kesehatan, telekomunikasi, perkebunan, dan pangan yang bisa kita anggap masih tumbuh, sementara yang lainnya (terdampak) sangat dalam akibat Covid-19 karena tidak ada kepastian," lanjut Erick.
Namun ke depan pihaknya optimis bisa memberikan setoran dividen BUMN sebanyak-banyaknya kepada kas negara. "Kami berusaha dengan keras kembali di 2022 dividen udah sama seperti 2019," imbuhnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Strategi Erick Thohir Bikin BUMN Tak Semrawut
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pemangkasan jumlah BUMN harus segera dilakukan agar perusahaan milik negara dapat menjalankan tugasnya sebagai korporasi dan lokomotif kesejahteraan masyarakat.
Erick bilang, pihaknya menerapkan 5 langkah dalam merampingkan 143 BUMN menjadi 40 BUMN, dari 27 klaster menjadi 12 klaster.
"Pertama, memetakan, mana BUMN yang bisnis, mana yang 50:50, mana yang kesejahteraan," ujarnya dalam acara Halal Bihalal KAHMI, Senin (14/6/2021).
Langkah kedua, BUMN harus membangun ekosistem baik dengan swasta, daerah, UMKM atau masyarakat. Ketiga, digitalisasi dan perubahan ekonomi digital, percepatan teknologi dan inovasi harus menjadi fondasi perusahaan.
"Apakah hilirisasi pertambangan, yang namanya nikel jadi baterai listrik atau hilirasasi ekonomi digital. Kita baru bicara e-commerce. E-commerce saja babak belur. Ketika UMKM menciptakan produk seharga Rp 200 ribu, tiba-tiba produk asing masuk dengan harga Rp 20 ribu, jd dumping. Ini realita," ujar Erick Thohir.
Langkah ke-empat, BUMN harus memiliki business process yang baik dan projektif. Pihaknya akan memastikan seluruh BUMN memiliki bisnis yang visible.
"Lalu terakhir, bagaimana human capitalnya (sumber daya manusia). Kita maunya melahirkan leader terbaik di bisnis, oleh karenanya kita harus dorong human capitalnya," tandas Erick Thohir.Â
Advertisement