Liputan6.com, Jakarta - Menurut laporan Bank Dunia (World Bank), peringkat Indonesia turun menjadi negara berpenghasilan menengah bawah (lower middle income). Hal ini terjadi karena Gross National Income (GNI) Indonesia hanya sebesar USD 3.979 per kapita. Pemicunya tentu kondisi ekonomi nasional yang terjadi sepanjang 2020.
Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Eka Sastra mengatakan, program vaksinasi saat ini menjadi salah satu kunci untuk menaikkan kembali status Indonesia menjadi negara menengah atas.
“Langkah-langkah yang harus kita lakukan menurut saya saat sekarang ini, adalah fokus bagaimana melakukan program vaksinasi secara massal, yang meluas. Agar tingkat vaksin rate ini bisa sampai dengan cepat,” kata Eka kepada Liputan6.com, Jumat (9/7/2021).
Advertisement
Menurutnya, langkah vaksinasi tersebut merupakan langkah yang sangat vital untuk membangun kepercayaan diri Indonesia dan membuat situasi agar tidak semakin memburuk lagi.
“Jadi saran saya ya kita sama-sama seluruh stakeholder mengkonsolidasikan diri untuk membantu percepatan program vaksinasi, dan tentunya bersama-sama menyiapkan infrastruktur secara bergotong-royong untuk program-program pengentasan covid-19 ini,” ujarnya.
Tak dipungkiri, kata Eka memang faktor utama penyebab turunnya status Indonesia menjadi negara menengah ke bawah sangat dipengaruhi oleh kondisi covid-19, yang menyebabkan turunnya produk PDB, ditambah besarnya hutang luar negeri.
Dia berpendapat tidaklah mudah bagi Indonesia untuk keluar dari krisis ini, melainkan diperlukan pendekatan dan solusi yang komprehensif, serta diperlukan pola pikir yang out of the box, yaitu bagaimana Pemerintah dapat berpikir dari sudut pandang yang lain sehingga berbeda dengan kebanyakan negara lain.
“Memang tidak mudah bisa melalui krisis yang sudah dibilang juga perlu pendekatan dan solusi yang komprehensif dan out of the box,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bank Dunia: Indonesia Turun Peringkat Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Bawah
Sebelumnya, Laporan Bank Dunia (World Bank) menyebutkan peringkat Indonesia turun menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower middle income).
Posisi Indonesia turun karena Gross National Income (GNI) Indonesia hanya sebesar USD 3.979 per kapita. Pemicunya kondisi ekonomi nasional yang terjadi sepanjang 2020.
Melansir situs resmi Bank Dunia, Rabu (7/7/2021), pada tahun sebelumnya, Indonesia dimasukkan dalam negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income).
Kala itu, Gross National Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto Indonesia mencapai USD 4.050 per kapita.
"Indonesia, Mauritius, Rumania, dan Samoa sangat dekat dengan ambang batas klasifikasi pada tahun 2019 dan semuanya mengalami penurunan Atlas GNI per kapita terkait COVID-19, yang mengakibatkan klasifikasi lebih rendah pada tahun 2020," mengutip penjelasan Bank Dunia.
Posisi Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah ke bawah bersama-sama dengan Aljazair, Angola, Bangladesh, Belize, Benin, Bolivia, Mesir, El Savador, India, Iran, Myanmar, Filipna dan lainnya.
Bank Dunia membagi perekonomian dunia ke dalam empat kelompok pendapatan—negara-negara berpenghasilan rendah, menengah-bawah, menengah-atas, dan tinggi.
Klasifikasi diperbarui setiap tahun pada tanggal 1 Juli dan didasarkan pada GNI per kapita dalam Dolar AS.
Adapun perubahan klasifikasi karena dua alasan. Di setiap negara, faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan pertumbuhan penduduk mempengaruhi GNI per kapita. Revisi metode dan data neraca nasional juga dapat mempengaruhi GNI per kapita.
Advertisement