Liputan6.com, Jakarta Harga ayam merangkak naik di sejumlah daerah di November 2021 ini. Di Jakarta misalnya, harga rata-rata ayam potong mencapai Rp 37.906 per ekor, naik Rp 1.224 dibandingkan pada Sabtu kemarin.
BahkanPusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat, harga daging ayam potong di Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp 49.900 per kilogram. Sementara harga terendah di Gorontalo dengan harga jual Rp 27.100 per kilogram.
Baca Juga
Ekonom INDEF Eko Listiyanto menilai kenaikan harga ayam potong disebabkan tingginya permintaan masyarakat di tengah suplai dari peternak yang masih terbatas. Tingginya permintaan tersebut seiring dengan dimulainya aktivitas ekonomi yang mulai kembali bergerak.
Advertisement
"Kenaikan ini berkaitan dengan aktivitas masyarakat yang mulai meningkat sehingga permintaannya jadi lebih tinggi. Kafe, restoran dan tempat makan lainnya kan sekarang sudah mulai buka, jadi permintaannya meningkat," kata Eko saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (7/11).
Di sisi lain, tingginya permintaan ini tidak diimbangi suplai dari para peternak. Produksi dari peternak masih dengan komposisi permintaan saat pandemi berlangsung, sehingga terjadilah hukum ekonomi.
"Dari sisi suplai dari peternak masih menurun menyesuaikan kondisi pandemi kemarin yang mengurangi produksi. Jadi gambarannya dari situ dan terjadilah kenaikan harga ayam potong," kata dia.
Faktor lainnya, kata Eko karena ada kenaikan harga pakan ternak. Sehingga berpengaruh pada harga jual ayam potong.
Apalagi beberapa waktu para peternak sampai bersurat kepada Presiden Joko Widodo yang meminta untuk menurunkan harga pakan.
"Beberapa lalu juga kan sempat permintaan dari peternak kepada presiden terkait harga pakan yang terus naik, sementara harga jualnya tidak sebanding," kata dia.
Naik hingga Akhir Tahun
Eko memperkirakan kenaikan harga ayam potong akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Sebab bulan depan sudah memasuki akhir tahun dan ada peringatan Hari Natal dan tahun baru.
Menurutnya meski pemerintah akan melakukan pembatasan pergerakan masyarakat, namun dari sisi kebutuhan pokok akan tetap meningkat.
"Masa kenaikan akan berlangsung panjang karena akan menyambut natal dan tahun baru yang tentu harganya akan baik. Walaupun akan ada pembatasan dari pemerintah namun aktivitas di dalam kota akan tetap meningkat dan harga-harga cenderung naik," kata dia mengakhiri.
Advertisement