Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, komponen hubungan masyarakat atau humas dalam BUMN sangat penting. Menurutnya, Forum Humas BUMN harus mampu mengantisipasi ketidakpastian yang sedang terjadi saat ini.
Erick Thohir bercerita, Indonesia saat ini tengah dihadapkan dengan berbagai ketidakpastian dan juga tekanan. ketidakpastian pertama adalah pembukaan pasar global yang dirapatkan di G20.
Kedua mengenai disrupsi ekonomi yang terjadi karena digitalisasi. Era ini tidak bisa dibendung sehingga harus diharapi.
Advertisement
Ketiga masalah kesehatan yang saat ini terus menjadi tekanan. Saat ini Covid-19 varian Delta sudah menurun tetapi ternyata datang lagi varian baru yaitu omicron.
"Berbagai ketidakpastian ini menjadi hal yang perlu forum humas mengantisipasi, karena berarti akan terjadi banyak pemberitaan negatif atau juga kinerja yang bisa terdampak sehingga persepsi negatif," jelas Erick Thohir di Acara Forum Humas BUMN, Senin (29/11/2021).
Menurutnya, ada dua hal yang perlu diolah oleh para humas BUMN saat ketidakpastian seperti ini yaitu persepsi dan brand positioning.
Ia melanjutkan, saat ini pemerintah juga mendorong BUMN untuk mencetak laba guna menambah pendapatan ke pemerintah dalam bentuk dividen. Alasannya, saat ini tidak mungkin negara hanya bertumpu kepada pajak saja.
Untuk itu, para BUMN harus memiliki satu visi bersama meskipun pada dasarnya terjadi perbedaan antara BUMN yang berjalan sangat korporasi dan ada BUMN yang harus menjalankan misi pelayanan publik.
"Ini para humas harus bisa memetakan ini dan duduk bersama Kementerian (BUMN)," tutur Erick.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peta dan Brand Positioning
Untuk itu, Erick Thohir meminta kepada Forum Humas BUMN untuk segera membuat peta BUMN yang fokus kepada bisnis dan BUMN yang fokus kepada pelayanan publik.
Selanjutnya, ia juga meminta kepada humas BUMN untuk segera menguatkan Brand Positioning. Langkah ini agar setiap BUMN tidak berebut pasar.
"Saya tidak mau yang namanya BRI, yang namanya Mandiri, berkompetisi di kolam yang sama," terang dia.
Advertisement