Liputan6.com, Jakarta Pemerintah kembali melanjutkan 4 program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2022. Keempat program yang akan diumumkan dalam waktu dekat telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan keempat program tersebut yakni subsidi bunga KUR, bantuan sosial atau bansos tunai pedagang kali lima dan usaha warung.
Kemudian insentif fiskal atau diskon PPN DTP perumahan dan insentif fiskal untuk PPnBM DTP untuk otomotif.
Advertisement
Airlangga menjelaskan detail seperti subsidi bunga KUR sebesar 3 persen diberikan periode Januari sampai Juni 2022.
Program ini kembali digulirkan karena dalam rapat bersama perbankan dan OJK menunjukkan adanya geliat pertumbuhan kredit.
"Ini sudah ada tanda yang positif," kata dia dalam konferensi pers Capaian Program Kerja Kemenko Bidang Perekonomian Tahun 2021, Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Pertumbuhan penyaluran pembiayaan telah di atas 4 persen sepanjang tahun 2021. Adapun permintaan KUR sebesar Rp 23,1 triliun per bulan. Pertumbuhan ini pun perlu dipertahankan untuk mendorong pemulihan UMKM.
Untuk itu diusulkan adanya perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama 6 bulan. Sehingga dana yang diperlukan untuk subsidi bunga sebesar Rp 5,64 triliun.
Â
Bantuan Lainnya
Sementara untuk program bantuan tunai bagi pedagang kali lima (PKL) dan usaha warung. Program ini kembali menargetkan 1 juta PKL dan warung dengan nominal bantuan Rp 1,2 juta per orang.
Selain itu pemerintah akan memperluas target program penghapusan penduduk miskin ekstrem di wilayah pesisir.
Program ini menargertkan 1,76 juta orang. Sehingga untuk kedua program ini membutuhkan anggaran Rp 3,31 triliun. Kedua program ini akan dieksekusi dalam waktu yang singkat di semester I-2022.
"Bapak presiden juga setuju program bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung serta untuk penanganan penduduk miskin ekstrem di wilayah provinsi di 212 kabupaten/kota atau 1,76 orang," kata dia.
Ketiga, program insentif fiskal PPN DTP untuk perumahan. Tahun 2021 program dengan anggaran Rp 960 miliar ini telah terealisasi 100 persen.
Airlangga pun meminta program serupa diperpanjang hingga Juni 2022. Namun diskon yang diberikan dikurangi 50 persen dari insentif yang diberikan tahun 2021.
"Besarannya dikurangi jadi yang Rp 0 sampai Rp 2 miliar itu itu sebesar 50 persen. Lalu Rp 2 miliar - Rp 5 miliar sebesar 25 persen," kata dia.
Program ini juga bisa diberikan kepada mereka yang berkontrak di depan. Sehingga diberikan waktu untuk membangun unit.
Keempat, insentif fiskal untuk PPnBM DTP untuk otomotif. Rencananya dana insentif tahun depan untuk program ini naik menjadi Rp 6,58 triliun. Lebih tinggi dari anggaran tahun ini sebesar Rp 3,46 persen dan telah terealisasi 100 persen. Namun secara teknis usulan ini masih perlu pembahasan lebih lanjut dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan.
"Usulan otomotif akan terus dibahas karena ini kita masih perlu pembahasan lebih lanjut," kata dia mengakhiri.
Advertisement