BERANI BERUBAH: Dari Pemain Bass Jadi Pengukir Henna

Dulunya seorang pemain bass di sebuah band, Tamim kini beralih menjadi seorang henna artist semenjak pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 10 Jan 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 06:00 WIB
Tamim Melukis Tato Henna
Dulunya seorang pemain bass di sebuah band, Tamim kini beralih menjadi seorang henna artist semenjak pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta- Tamim semula berkarier sebagai pemain bass di sebuah band. Namun sejak pandemi COVID-19 hadir di Indonesia, tawaran untuk bermusik di atas panggung semakin berkurang hingga akhirnya sama sekali tak ada.

Meski begitu, Tamim tak putus asa. Bersama dengan istri tercinta, mereka berjuang membuka usaha baru. Istrinya menjadi make up artist, dan Tamim menjadi pelukis tato henna.

“Saya sebenarnya awal mulanya melukis henna itu otodidak. Belajar dari teman, lihat-lihat Youtube,” ungkap Tamim kepada Tim Berani Berubah.

“Jadi saya diskusi dah sama istri, saya bisa gambar nih, bisa gambar, yaudah kamu henna aja kata istri, yaudah saya henna tuh di situ. Nah awal mula di situ, saya ikut istri,” sambung dia.

Berkat bakat menggambar yang sudah dimilikinya, Tamim tak butuh waktu lama untuk bisa mengusai teknik melukis henna di tangan. Hasil goresannya pun rapi dan menjadi favorit pelanggan.

Kini, Tamim dan istrinya bisa bertahan hidup dari menjadi make up and henna artist. Selain henna, Tamim juga sedikit demi sedikit mulai belajar cara memoleskan make up di wajah pengantin laki-laki.

“Suami saya tapi gak make up, awal-awalnya hanya menghenna. Menghenna pengantin perempuan,” ungkap Mayangsari, istri Tamim.

“Terus lama kelamaan akhirnya mulai belajar make up, bantu saya make up-in pengantin laki-laki,” lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Buang Rasa Gengsi

Tamim dan Mayangsari
Tamim dan istrinya Mayangsari bekerja menjadi make up and hena artist sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

Rasa gengsi pun Tamim buang jauh-jauh. Semua dilakukan demi bisa bertahan hidup. Meski diledek teman, dia tak urung niat untuk tetap melanjutkan usahanya.

“Ada yang ngeledek, kok lu bisa henna sih, gue baru tahu, parah bener dah ledekannya. Tapi saya dianggap, ya itu mah bercanda,” tutur Tamim.

“Rasa gengsi sih harus dibuang jauh-jauh gitu. Saya gak ada rasa gengsi sama sekali. Yang penting halal, dan buat keluarga juga,” dia mengakhiri.

Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTVIndosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya