Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengunggah sejumlah foto dirinya berpose di sekitaran Gedung Sarinah. Sejumlah perubahan cukup terlihat setelah dilakukannya renovasi gedung.
Menteri Erick Thohir menyebut, renovasi gedung Sarinah itu sebentar lagi akan rampung. Rencananya gedung ikonik di Jakarta Pusat ini akan menjadi pusat produk lokal.
Baca Juga
“Renovasi Gedung Sarinah hampir selesai,” tulisnya dalam akun Instagram @erickthohir, Selasa (18/1/2022).
Advertisement
“Tak hanya bersolek. Sebagai community mall, Sarinah menjadi wadah berbagai komunitas untuk berkolaborasi dan berkarya, khususnya bagi para pencinta seni, wirausaha lokal, dan UMKM,” imbuh dia.
Sedikitnya enam foto menampilkan Menteri Erick bergaya di sejumlah spot. Misalnya di depan gedung Sarinah, di depan ornamen khas, hingga di depan tulisan ‘Pasar Nusantara’.
“Sarinah merupakan pusat perbelanjaan berstatus cagar budaya dengan konsep urban forest yang mengutamakan outdoor space, di jantung ibu kota,” katanya.
Menutup unggahannya itu, Menteri Erick menggona followersnya yang tak sabar menunggu Sarinah dengan wajah baru.
“Siapa yang gak sabar menunggu wajah baru @sarinahindonesia ?,” tutup Menteri Erick.
Dalam unggahannya itu, Menteri Erick tak menyebut kapan Sarinah dengan tampilan baru itu akan diresmikan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rombak Gedung Sarinah
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan, alasan kuatnya melakukan revitalisasi Gedung Sarinah berada di Thamrin, Jakarta Pusat. Salah satunya ingin mengangkat ekonomi kerakyatan menjadi local content dan local brand.
"Sarinah ini harus kita bangun ulang. Karena kenapa? Kan sejarah yang hampir terlupakan intisarinya adalah bagaimana presiden pertama kita ingin mengangkat sebuah ekonomi kerakyatan," kata Erick Thohir dikutip dari akun instagram @erickthohir, Jumat (10/12).
Menteri Erick ingin Sarinah bisa dijadikan multiplatform storytelling. Di mana di dalamnya tetap ada brand Sarinahnya, namun juga ada turunan jadi local brand-nya. "Dan tentu ada kaitan juga dengan story atau literasi ataupun apapun yang nanti kita harus kembangkan gitu," ujarnya.
Secara infrastruktur Gedung Sarinah sendiri sudah terbilang tua. Oleh karenanya, dibutuhkan wajah baru dengan dilakukan pembangunan ulang.
"Membayangkan Sarinah beberapa tahun lagi bisa menjadi pusat UMKM yang sekaligus budaya luar biasa. Semoga cita-cita baik ini bisa terlaksana dengan baik," harapannya.
Advertisement