Liputan6.com, Jakarta Digitalisasi menjadi kunci untuk penjualan asuransi kendaraan di 2022. Strategi inilah yang akan dimaksimalkan PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo di tahun ini.
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara mengatakan, penguatan strategi digitalisasi semakin dikencangkan di tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
“Walaupun kami sudah melakukannya sejak pertengahan 2020, namun di tahun ini akan semakin ditingkatkan kembali,” katanya, Kamis (17/2/2022).
Advertisement
Saat ini Asuransi Jasindo terus melakukan pengembangan bisnis digital baik dalam bentuk aplikasi maupun melakukan kerjasama dengan badan-badan usaha yang berbasis digital.
Aplikasi yang dikembangkan Asuransi Jasindo, antara lain, Aplikasi TKA (Tenaga Kerja Asing) Online, Aplikasi SIAP (Sistem Informasi Asuransi Pertanian), Aplikasi Protan (Proteksi Pertanian), Aplikasi AKP (Awak Kapal Perikanan), Aplikasi Virtual Claim, dan Aplikasi Easy.
Tak hanya itu, Asuransi Jasindo juga menggandeng pihak ketiga seperti Blibli, Lifepal, Igloo, dan Fuse untuk memasarkan produk asuransi.
“Asuransi Jasindo yang tergabung dalam holding Indonesia Financial Group (IFG) juga selektif dalam melakukan penetrasi kepada perusahaan- perusahaan pembiayaan, dan terus melakukan monitoring dan mitigasi atas portofolio existing,” lanjutnya.
Diwe melanjutkan, saat ini kontribusi premi asuransi kendaraan di bisnis Asuransi Jasindo mencapai 7,5 persen. Melalui strategi digital tersebut diharapkan penjualan semakin luas dan cepat di tahun ini.
Penjualan Kendaraan
Ia juga menambahkan, untuk 2022 ini diperkirakan penjualan kendaraan akan relatif sama dengan pencapaian penjualan kendaraan pada 2021, sesuai dengan target penjualan kendaraan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sebesar 900.000 unit. Adapun penjualan di 2021 secara retail sales mencapai 863 348 unit, tumbuh sebesar kurang lebih 49 persen dibanding 2020.
“Seiring dengan program pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), tentunya bila program tersebut dilanjutkan dapat memiliki dampak yang berkelanjutan di 2022, namun melihat pemberitaan akhir-akhir ini di mana Indonesia sudah memasuki gelombang ke-3 Covid-19 tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap penjualan kendaraan termasuk juga keinginan untuk berasuransi, karena bila melihat kondisi beberapa tahun terakhir, masyarakat mengalihkan anggaran kepada yang lebih prioritas yaitu kesehatan,” paparnya.
Terkait pencapaian premi asuransi kendaraan bermotor Asuransi Jasindo di 2021 lalu, mencapai 70 persen dari anggaran, namun secara kualitas portofolio cukup memberikan kontribusi yang positif pada hasil underwriting perusahaan.
“Hal ini juga seiring dengan strategi yang kami jalankan sejak pertengahan 2020 yaitu fokus menggarap B2C, penyeimbangan portofolio, serta mulai meninggalkan bisnis-bisnis yang memiliki struktur biaya yang tinggi,” tutupnya.
Advertisement