Prudential Indonesia Cairkan Klaim Rp 16,6 Triliun Sepanjang 2021

Prudential Indonesia telah melakukan pembayaran total klaim dan manfaat sebesar Rp16,6 triliun sepanjang 2021 sebagai bukti komitmen perlindungannya kepada nasabah.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2022, 13:24 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2022, 13:15 WIB
Prudential Financial (sumber: Prudential Financial)
Prudential

Liputan6.com, Jakarta Prudential Indonesia telah melakukan pembayaran total klaim dan manfaat sebesar Rp16,6 triliun sepanjang 2021 sebagai bukti komitmen perlindungannya kepada nasabah.

Presiden Direktur Prudential Indonesia M. L. Triwardhany mengatakan, hingga kuartal keempat 2021 perusahaan mencatatkan total aset sebesar Rp72 triliun dan dipercaya mengelola total dana investasi nasabah (total aset investasi) sebesar Rp66,6 triliun.

"Perusahaan juga membukukan total pendapatan premi sebesar Rp23 triliun, yang sebagian besar berasal dari premi reguler dan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari produk dengan premi yang terjangkau," katanya dikutip dari Antara, Jumat (29/4/2022).

Menurut Dhany, total aset investasi, serta total pendapatan premi Prudential Indonesia pada 2021 merupakan yang terbesar di industri asuransi jiwa di Indonesia.

Dikatakannya, COVID-19 membawa dinamika ekonomi baru serta mengubah perilaku konsumsi dan prioritas pengeluaran masyarakat. Pandemi juga telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi jiwa, namun keterbatasan dana masih menjadi kendala.

Di tengah kondisi yang menantang, tambahnya, Prudential Indonesia menghadirkan ragam inisiatif dan inovasi guna memenuhi kebutuhan akan perlindungan jiwa, kesehatan, dan finansial yang kian beragam demi mendukung ketahanan ekonomi negara dan keluarga di Indonesia.

"Kami sangat bersyukur strategi tersebut membuat kinerja bisnis perusahaan tetap solid untuk dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan lebih sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan," ujar Triwardhany.

Sementara itu terkait Kinerja Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia tercatat kuat, dikatakannya, total aset terbesar di industri senilai Rp7,7 triliun dan total pendapatan kontribusi yang stabil sebesar Rp3,6 triliun.

Didukung pilihan solusi perlindungan yang komprehensif dan inklusif dengan 49 pilihan produk, Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia juga berhasil mempertahankan kepemimpinan di industri dengan pangsa pasar mencapai 29 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Prudential Indonesia Resmi Luncurkan Prudential Sharia Life Assurance

Peluncuran PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin. (Dok Prudential)
Peluncuran PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin. (Dok Prudential)

Sebelumnya, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) resmi meluncurkan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah). Prudential Syariah didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan berbasis syariah dengan rangkaian solusi yang didasarkan pada prinsip Syariah untuk Semua.

Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin mengatakan, kinerja ekonomi dan syariah Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Industri syariah Indonesia kini menduduki posisi ke-4 dunia dan total aset dalam kelolaan industri syariah terus meningkat hingga pada 2021 mencapai 17 persen.

"Insya Allah Prudential Syariah dapat turut menjadi bagian dari solusi kebutuhan perlindungan risiko dan memberikan nilai tambah pada publik sekaligus menjadi pendorong laju era baru industri syariah di Indonesia serta mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (6/4/2022).

Di tengah penurunan ekonomi Syariah global karena pandemi, Indonesia justru meraih peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance.

Anggota Dewan Komisioner merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi mengatakan, pendirian perusahaan asuransi jiwa syariah sebagai entitas tersendiri sangat penting karena dapat secara signifikan mendorong pertumbuhan industri dan ekosistem syariah, serta memperkuat kepercayaan masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Prudential Indonesia dan Prudential Syariah dan berharap perusahaan asuransi jiwa lainnya dapat segera mengikuti jejaknya sehingga industri asuransi jiwa Syariah nasional dapat semakin maju," jelas dia. 

 

  

 

49 Pilihan Produk

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi asuransi

Presiden Direktur Prudential Indonesia M.L. Triwardhany menambahkan, Prudential berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi Syariah dunia.

Prudential sangat bersyukur atas berbagai pencapaian yang telah diraih oleh Unit Usaha Syariah sejak pertama kali dibentuk pada 2007. Entitas baru Prudential Syariah merefleksikan kuatnya komitmen dan fokus dalam melayani pasar syariah untuk menopang pertumbuhan dan meningkatkan kontribusi ekonomi Syariah nasional.

"Didukung pilihan solusi perlindungan yang komprehensif dan inklusif dengan 49 pilihan produk, Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia berhasil mempertahankan kepemimpinan di industri dengan pangsa pasar mencapai 29 persen," jelas dia.

Berbagai pencapaian ini menjadi landasan yang kuat dan stabil bagi pendirian Prudential Syariah. Melalui pengalaman panjang dan rekam jejak yang sudah teruji, Prudential Indonesia akan senantiasa mendukung Prudential Syariah.

"Bersama-sama, kami akan membangun fondasi yang telah dibangun selama 14 tahun terakhir untuk terus mewujudkan tujuan kami, yaitu membantu lebih banyak masyarakat Indonesia mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya,” ungkap Triwardhany.

  

infografis penukaran uang receh
infografis penukaran uang receh
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya