Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap, realiasi pencairan dana pemulihan ekonomi nasional (Dana PEN) baru tersalur 20,9 persen atau Rp 95,13 triliun. Pencairan dana tersebut terbagi ke beberapa sektor seperti klaim tenaga kesehatan hingga perlindungan sosial.
“Dari realisasi PEN, tadi juga dilaporkan bahwa secara keseluruhan realisaisnya adalah 20,9 persen atau Rp 95,13 triliun dari Rp 455,62 triliun,” kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers PPKM, Senin (13/6/2022).
Ia kemudian merinci, penyalurannya tersebut. dari segi penanganan kesehatan sudah mencapai 20 persen atau Rp 23,46 triliun. Dana tersebut disalurkan untuk klaim tenaga kesehatan, insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan, dan pengadaan vaksin.
Advertisement
Kemudian, saluran dana desa untuk perlindungan masyarakat sudah mencapai 36,1 persen atau Rp 55,85 triiun.
Rinciannya dialokasikan untuk Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, BLT Minyak Goreng, BLT desa, bantuan pedagang kaki lima, warung, nelayan serta karti prakerja.
“Di samping itu pemulihan ekonomi ada 8,3 persen atau Rp 14,83 dari Rp 178 triliun. Ini antara lain untuk sektor pariwisatas dukungan UMKM dan fasilitas perpajakan,” terangnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Baik dari Negara Tetangga
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap kasus harian covid-19 di Indonesia lebih baik dari negara tetangga. Diantaranya Australia, Malaysia, Thailand, hingga Singapura.
Menurut angka yang dipaparkan Menko Airlangga, perbedaan yang terjadi cukup jauh. Bahkan perbedaannya bisa mencapai ribuan antara rata-rata kasus harian Indonesia dan beberapa negara lain.
“Pada ratas (rapat terbatas) PPKM tadi disampaikan bahwa kalau kita lihat kasus yang ada di Indonesia itu relatif secara keseluruhan masih dalam tahap yang baik bila dibandingkan dengan negara lain,” katanya dalam Konferensi Pers PPKM, Senin (13/6/2022).
“Jadi kalau kasus kita sekitar 574 harian, kalau lihat Australia bisa 16 ribuan, India 8.500, Singapura 3.100, Thailand 2.400 dan Malaysia 1.700,” tambahnya.
Tren perbaikan ini, disebut Menko Airlangga sejalan dengan tingkat reproduksi kasus efektif di Indonesia. Dengan rata-rata di angka 1 dan dibawah 1, ia menyebut tingkatan itu masih stabil.
Capaian ini mencakup wilayah Jawa-Bali, Luar Jawa-Bali, hingga secara nasional.
“Sumatera angkanya baik masih 1, di Jawa keseluruhan juga 1, Nusa Tenggara 0,99, Kalimantan 0,99, Sulawesi 0,99, Maluku 0,98, dan Papua 0,99,” paparnya.
Advertisement
Tingkat Kesembuhan
Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan tingkat kesembuhan secara nasional juga menunjukkan tren positif. Ia mengungkap besarannya mencapai 97 persen.
“Tingkat kesembuhan secara nasional 97 persen, angka kematiannya 2,58, dan kita lihat penularan kasus kebanyakan lokal yang kasus dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus,” katanya.
Ia juga menuturkan tingkat keterisian rumah sakit dari pasien Covid-19 masih jauh dibawah batas rawan. Sehingga bisa disimpulkan masih dalam kondisi baik.
“Kalau di luar Jawa-Bali BOR (Bed Occupancy Rate) Covid-19 relatif rendah dan yang tertinggi hanya di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah,” paparnya.
Genjot Vaksinasi
Pemerintah akan menggenjot vaksinasi dosis ketiga atau booster di kegaitan-kegiatan yang rawan terjadi kerumumnan. Diketahui, belakangan sudah banyak berbagai macam kegiatan fisik yang mengundang banyak massa.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap ini merupakan perintah Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Tujuannya guna mengakselerasi jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksinasi khususnya dosis ketiga.
“Secara prinsip untuk berbagai kegiatan apakah itu venue olahraga maupun venue lain atau musik atau kesenian aygn melibatkan anggoata masyarkat diharapkan dosis ektiga bisa ifasilitasi. Sehingga kegaitan yang mambuat kerumunan vaksinasi ketiga akan terus didorong,” terangnya dalam konferensi pers PPKM, Senin (13/6/2022).
Perlu diketahui, sejumlah gelaran olahraga telah mengundang banyak suporter atau massa. Di samping itu, kegaitan kesenian seperti konser musik pun telah gencar digelar dengan jumlah penonton yang banyak.
Masih terkait vaksinasi, Menko Airlangga menyampaikan, masih ada beberapa daerah atau provinsi yang tingkat vaksinasinya rendah. Diantaranya Provinsi Papua dan Papua Barat masih berada di bawah 70 persen untuk vaksinasi dosis 1.
“Dosis kedua itu ada 17 provinsi, 10 (provinsi) sudah (melebihi) atau (setara) 70 persen, dan 10 provinsi masih dibawah 70 persen. Provinsi yang masih relatif rendah dibawah 50 persen adalah Maliki, Papua Barat, dan Papua,” terangnya.
Advertisement