Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam anjlok pada perdagangan Kamis ini. Harga emas Antam hari ini, Kamis (7/7/2022) dipatok Rp 969 ribu per gram, turun Rp 8.000 jika dibandingkan dengan perdagangan Rabu kemarin.
Dalam dua hari harga emas terus mengalami tekanan dengan turun Rp 20 ribu per gram yaitu pada Kamis ini sebesar Rp 8.000 dan Rabu kemarin Rp 12.000.
Baca Juga
Sedangkan untuk harga emas buyback Antam turun Rp 13.000 dan dipatok Rp 840 ribu per gram. Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 853 ribu per gram.
Advertisement
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram bagi yang ingin membelinya.
Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.08 WIB, Kamis (7/7/2022), harga emas Antam sebagian besar masih ada.
Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen(untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non NPWP). Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.
Berikut rincian harga emas Antam hari ini berbagai ukuran:
* Pecahan 0,5 gram Rp 534.500
* Pecahan 1 gram Rp 969.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.878.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.792.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.620.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.185.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.837.000
* Pecahan 50 gram Rp 45.837.000
* Pecahan 100 gram Rp 91.112.000
* Pecahan 250 gram Rp 227.515.000
* Pecahan 500 gram Rp 454.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 909.600.000.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Reli Dolar AS Hantam Harga Emas
Harga emas memperpanjang pelemahan pada perdagangan Rabu waktu AS. Harga emas memperpanjang aksi jual ke level terendah dalam lebih dari sembilan bulan karena penguatan dolar AS.
Di luar itu, hasil dari risalah pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (th eFed) telah menetapkan bahwa mereka akan mengambil kebijakan moneter yang lebih restriktif.
Mengutip CNBC, Kamis (7/7/2022), harga emas di pasar spot turun 1,4 persen menjadi USD 1.738,99 per ounce pada pukul 16.00 ET. Sebelumnya harga emas sempat jatuh 2,6 persen di perdagangan Selasa. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,5 persen ke level USD 1.738,3 per ounce.
Nilai tukar dolar AS mencapai level tertinggi dalam dua dasawarsa dengan naik 0,5 persen. Kenaikan dolar AS ini menjadi instrumen tersebut sebagai tempat instrumen perlindungan yang menjadi pilihan akhir-akhir ini bagi investor yang ingin melindungi diri dari kekhawatiran resesi yang meningkat.
Sementara itu kenaikan nilai tukar dolar AS juga membuat harga emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Risalah the Fed memperlihatkan bahwa para dewan gubernur membenarkan kenaikan 0,75 poin persentase dan kemungkinan peningkatan 50 atau 75 basis poin pada pertemuannya akhir bulan ini.
"Pelemahan harga emas agak bisa diredam karena sudah mulai memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga tajam lainnya pada Juli," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
"Dalam sesi terakhir, emas telah menyerah pada sentimen risk-off karena dolar AS telah diuntungkan." tambah dia.
Kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi yang melonjak meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak menghasilkan bunga.
"Risalah the Fed yang hawkish tidak memberikan kelegaan bagi pelaku pasar terutama yang berinvestasi di instrumen logam," kata pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong.
Advertisement
Survei: Harga Emas Masih Bisa Lebih Murah Minggu Ini
Sebelumnya, harga emas bisa jatuh di bawah USD 1.800 per ounce karena sentimen di pasar terus memiliki kemiringan sedikit bearish. Namun, analis pasar tidak memperkirakan rute utama dalam emas karena logam mulia terus bertahan, menghadapi kenaikan suku bunga di seluruh dunia.
Survei Emas Mingguan Kitco News terbaru menunjukkan bahwa sentimen relatif netral di antara analis Wall Street dan investor Main Street.
David Madden, Analis Pasar di Equiti Capital, capital mengatakan bahwa USD 1.800 per ounce dapat mewakili nilai wajar untuk emas dalam waktu dekat. Hal ini karena pasar terus terperangkap karena kenaikan suku bunga mendorong dolar AS tetapi juga menciptakan lebih banyak volatilitas untuk pasar ekuitas.
"Saya pikir dolar AS memiliki sedikit keunggulan dibandingkan emas sebagai aset safe-haven. Meskipun emas terlihat nyaman diperdagangkan di sekitar USD 1.800, gambaran teknis menunjukkan harga bisa bergerak lebih rendah dalam waktu dekat," tambahnya, seperti dikutip dari Kitco.com, Senin (4/7/2022).
Komentar tersebut muncul saat pasar emas mengakhiri minggu ketiga di wilayah negatif. Emas berjangka Agustus terakhir diperdagangkan pada USD 1,800,80 per ounce, turun lebih dari 1,5 persen dari Jumat lalu. Menambah prospek teknis yang suram, pasar emas mengakhiri Juni dengan kerugian ketiga berturut-turut.
Meskipun awal yang suram pada paruh kedua tahun 2022, emas terus mengungguli pasar ekuitas. S&P 500 mengakhiri paruh pertama tahun ini dengan turun 20 persen, kinerja setengah tahun terburuk sejak 1970-an.
"Emas masih melakukan apa yang seharusnya," kata. Daniel Pavilonis, pialang Komoditas Senior di RJO Futures. “Dengan semua masalah kenaikan suku bunga, emas bertahan. Harganya lebih rendah tetapi belum rusak,” pungkasnya.