Liputan6.com, Jakarta Saat bepergian menggunakan pesawat terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), tidak sedikit penumpang membawa barang atau bagasi yang melebihi batas yang digratiskan oleh maskapai.
Makanya, banyak penumpang yang dikenakan biaya tambahan dengan tarif yang ditentukan oleh maskapai.
Baca Juga
Namun, kini penumpang diberikan pilihan untuk urusan kelebihan bagasi saat berangkat dari Bandara Soetta. Penumpang dapat memanfaatkan layanan Kiriman Express Paling Oke (KEPO).
Advertisement
Outlet KEPO atau Baggage Solution Counter PT Angkasa Pura Kargo (APK) dapat ditemui di Gedung Parkir Domestik area Pick Up Zone Terminal 3 Bandara Soetta. Outlet pertama layanan KEPO ini beroperasi mulai pukul 08.30 - 17.00 WIB.
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT APK Ahmad Tavid mengatakan, produk baru Angkasa Pura Kargo ini memiliki keunggulan pada pelayanan mudah dan cepat yang di dapatkan pelanggan saat akan mengirimkan kargo.
"Para pelanggan kargo bakal dimanjakan dengan kemudahan, kecepatan, ketepatan, dan kenyamanan untuk barang kirimannya. Dimana, kami melayani pickup di check-in counter maupun diantar langsung ke outlet. Saat tiba di Bandara tujuan juga akan langsung diantar ke tempat costumer," tutur Ahmad Tavid, usai meresmikan Baggage Solution Counter di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (28/7/2022).
Tavid juga menjelaskan, untuk melayani dan memudahkan pengguna jasa, PT Angkasa Pura Kargo telah bekerjasama dengan hampir seluruh maskapai dan ground handling dalam hal ini check-in counter.
"Kita kerjasama dengan airlines yang beroperasi di Indonesia. Kita juga bekerjasama dengan airlines dalam hal ini check-in counter. Jadi kalau ada penumpang yang over baggage, mereka (petugas check-in) akan memberitahukan ke penumpang terkait layanan KEPO untuk barang yang dibawa mereka," ujarnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tarif Kargo
Adapun tarif layanan kargo ini, Tavid mengatakan bahwa layanan KEPO jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif over baggage yang dikenakan oleh maskapai (airlines).
"Over baggage itu kan dimungkinkan juga untuk diangkut langsung oleh airlines. Harga airlines lebih tinggi (dibandingkan) dengan Kargo. Tarif KEPO pasti lebih murah, karena melalui kargo," terangnya.
Layanan KEPO memiliki 2 produk diantaranya, Layanan Kiriman Ekspres Paling Oke Langsung Urgent (KEPO lu) dan Layanan Kiriman Ekspres Paling Oke Ini Harus (Kepo ih).
"Untuk layanan KEPO LU, paket kargo akan tiba dengan estimasi waktu satu hari (24 Jam) sampai (one day services). Sedangkan KEPO IH, layanan paket kargo akan tiba dengan estimasi waktu tiga sampai dengan tujuh hari kerja (Reguler) dengan syarat dan ketentuan berlaku," jelas Tavid.
Tavid berharap, dengan adanya layanan terbaru ini dapat mendongkrak pertumbuhan penjualan dari berbagai bisnis yang ada di Angkasa Pura Kargo dan menjadikan layanan perusahaan lebih dekat dengan customer. (Pramita Tristiawati)
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
85 Persen Penerbangan Bandara Soetta Pulih Usai 2 Tahun Dihantam Covid-19
Pemulihan penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, saat ini sudah melebihi 85 persen pasca-pandemi Covid-19. Bahkan, recovery rate di 20 bandara yang berada di bawah managemen PT Angkasa Pura II sudah mencapai 60 persen.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang berjalan hampir dua tahun melanda Indonesia, membuat industri penerbangan sempat lesu. Namun, pada saat angkutan lebaran di bulan Mei hingga saat ini, industri penerbangan menggeliat ke arah tren positif.
"Sebagaimana di Bandara Soetta, saat ini rata-rata utilitas slot bandara sudah 85 persen, dibandingkan dengan pada saat sebelum pandemi. Artinya, recovery rate di Soetta sendiri sudah 85 persen," ungkap Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.
Lalu, 19 bandara lain yang dikelola PT AP II recovery ratenya juga sudah diatas 65 persen. Makanya, Awaluddin berharap, keadaan pandemi terus membaik hingga akhirnya menjadi endemi. Lalu, bilapun muncul varian baru, tidak lagi seganas varian terdahulunya yang membuat ekonomi Indonesia sempat melesu di tahun 2020 hingga 2021.
"Jadi, kita berharap ini terus membaik, penerbangan membaik, sektor wisata membaik, ekonomi terus bertumbuh," katanya.
Untuk itu, AP II saat ini terus mendorong kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di bandara.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN, dimana bandara bisa dijadikan etalase keberagaman kebudayaan Indonesia yang dipertontonkan ke penumpang domestik ataupun internasional.
"Kita dorong juga dengan kegiatan-kegiatan yang menjadi fasilitas tambahan di bandara. Seperti kegiatan festival budaya, parade kesenian yang jadi konsep baru, bahwa bandara jadi etalase kebudayaan Indonesia," katanya. (Pramita Tristiawati)