Liputan6.com, Jakarta Harga emas hari ini yang dijual PT Pegadaian (Persero) kompak stabil untuk semua jenis Emas. Pegadaian menjual emas Antam, Emas Antam Batik, Emas Retro dan Emas UBS. Sedangkan untuk ukuran dari 0,5 gram sampai dengan 1.000 gram atau 1 kg.
Melansir laman Pegadaian, Senin (1/8/2022), harga emas Antam ukuran 1 gram masih dipatok Rp 1.017.000. Sedangkan harga Emas Antam Batik dibanderol Rp 1.172.000 untuk ukuran 1 gram.
Baca Juga
Demikian juga dengan harga emas Retro yang masih dilego Rp 966.000 ukuran 1 gram, tak berubah jika dibanding perdagangan kemarin.
Advertisement
Harga emas yang dijual oleh Pegadaian ini setiap harinya menyesuaikan dengan harga pasar emas dunia dan lokal.
Produk emas antam dan UBS selain ada di Pegadaian, juga tersedia di toko emas, butik masing-masing perusahaan. Dijual secara online maupun offline.
Berikut rangkuman harga emas Pegadaian hari ini, Senin 1 Agustus 2022:
Harga Emas Antam
- 0,5 gram = Rp 561.000
- 1 gram = Rp 1.017.000
- 2 gram = Rp 1.970.000
- 3 gram = Rp 2.929.000
- 5 gram = Rp 4.847.000
- 10 gram = Rp 9.636.000
- 25 gram = Rp 23.958.000
- 50 gram = Rp 47.833.000
- 100 gram = Rp 95.585.000
- 250 gram = Rp 238.685.000
- 500 gram = Rp 477.153.000
- 1000 gram = Rp 954.263.000
Harga Emas Retro
- 0,5 gram = Rp 516.000
- 1 gram = Rp 966.000
- 2 gram = Rp 1.912.000
- 3 gram = Rp 2.841.000
- 5 gram = Rp 4.719.000
- 10 gram = Rp 9.380.000
- 25 gram = Rp 23.316.000
- 50 gram = Rp 46.548.000
- 100 gram = Rp 93.011.000
- 250 gram = Rp 232.247.000
- 500 gram = Rp 464.270.000
- 1000 gram = Rp -
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 633.000
- 1 gram = Rp 1.172.000
- 8 gram = Rp 8.872.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 511.000
- 1 gram = Rp 957.000
- 2 gram = Rp 1.899.000
- 5 gram = Rp 4.690.000
- 10 gram = Rp 9.329.000
- 25 gram = Rp 23.274.000
- 50 gram = Rp 46.452.000
- 100 gram = Rp 92.866.000
- 250 gram = Rp 232.096.000
- 500 gram = Rp 463.644.000
- 1000 gram = -
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Emas Turun ke USD 1.700 per Once, Ini Biang Keroknya
Sebelumnya, prospek harga emas berubah begitu saja dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed). Di mana emas belum bisa keluar dari kesulitan, harga turun kembali ke USD 1.700 per once.
Dikutip dari laman Kitco News, Senin (1/8/2022), setelah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada hari Rabu pekan lalu, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan super besar lainnya akan mungkin terjadi pada bulan September.
Namun, itu semua tergantung pada putaran baru data makro. Sebelum pertemuan September, akan ada dua putaran inflasi dan cetakan data ketenagakerjaan. Powell juga mengisyaratkan bahwa setelah menaikkan suku bunga sebesar 150 basis poin hanya dalam 40 hari, The Fed sekarang berada di posisi netral, yang berarti bahwa The Fed dapat segera mulai memperlambat laju kenaikan suku bunganya.
“Sekarang kami berada di netral, saat proses berlangsung, pada titik tertentu, akan tepat untuk memperlambat. Dan kami belum membuat keputusan kapan titik itu, tetapi secara intuitif itu masuk akal. Kami sudah pemuatan front-end peningkatan tarif yang sangat besar ini. Sekarang kita semakin dekat ke tempat yang kita butuhkan,” kata Powell.
Dari segi data, tanda-tanda menunjukkan angka inflasi yang masih bermasalah dan perlambatan ekonomi. Pengukur inflasi pilihan The Fed indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi - naik 6,8 persen, kenaikan tahunan paling signifikan sejak 6,9 persen, yang terjadi pada Januari 1982.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
PDB AS
PDB kuartal kedua AS juga menyusut 0,9 persen, menandai kontraksi kuartalan kedua berturut-turut dan memenuhi definisi teknis dari resesi.
"Antara sekarang dan pertemuan FOMC 21 September, ada dua laporan pekerjaan AS, dua cetakan inflasi dan simposium tahunan Jackson Hole. Akibatnya, tidak mengherankan bahwa Fed memilih untuk tidak jelas dalam panduan ke depan setelah menaikkan suku bunga sebesar 75bp pada hari Rabu," kata kepala ekonom internasional ING James Knightley.
Menurut Knightley, Federal Reserve telah memperjelas bahwa pihaknya siap untuk mengorbankan pertumbuhan karena tampaknya akan mengalahkan inflasi ke arah target, tetapi sekarang AS berada dalam resesi teknis dan tampaknya menuju apa yang mungkin disebut resesi 'nyata' dengan kenaikan pengangguran dan penurunan belanja konsumen.
“Kami memperkirakan The Fed akan berporos ke kenaikan 50bp pada bulan September dan November,” ujar Knightley.