Lolos Paris MoU, Kapal Gas Walio Pertamina Bisa Berlayar dengan Bendera Indonesia di Eropa

Untuk bisa meneruskan pelayaran ke Portugal, Kapal Gas Walio Pertamina International Shipping wajib memenuhi standar Paris MoU yang diberlakukan oleh Spanyol sebagai salah satu anggota dari Paris MoU.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Agu 2022, 20:20 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2022, 20:20 WIB
Kapal Gas Walio milik PT Pertamina International Shipping (PIS) lolos kriteria Paris MoU. Dengan kelolosan ini Kapal PIS bisa berlayar kibarkan bendera Indonesia di benua Eropa. (Dok PIS)
Kapal Gas Walio milik PT Pertamina International Shipping (PIS) lolos kriteria Paris MoU. Dengan kelolosan ini Kapal PIS bisa berlayar kibarkan bendera Indonesia di benua Eropa. (Dok PIS)

Liputan6.com, Jakarta - Eksistensi Indonesia di kancah industri maritim dunia makin diakui dengan lolosnya kapal Gas Walio milik PT Pertamina International Shipping (PIS) di kriteria Paris MoU. Dengan kelolosan ini maka kapal PIS memenuhi seluruh standar internasional untuk berlayar kibarkan bendera Indonesia di benua Eropa.

Direktur Niaga Pertamina International Shipping Arief Sukmara menjelaskan, ini merupakan pertama kalinya bagi kapal PIS, yang menjadi kapal pertama berbendera Indonesia yang lolos inspeksi di Spanyol, yang merupakan negara anggota Paris MoU.

"Istimewanya lagi, seluruh kru kapal 100 persen Indonesia, ini merupakan prestasi dari PIS sekaligus memaknai Hari Kemerdekaan RI,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022).

Kapal Gas Walio PIS saat ini tengah terdapat kontrak kerja sama dengan Mitsui untuk mengantarkan Amonia, ditandatangani pada 5 Juli 2022 dengan periode selama 60 hari hingga 180 hari. Muatan Amonia ini berangkat dari Bontang, menuju Lisbon, Portugal. Kapal Gas Walio kemudian melewati inspeksi Port State Control (PSC) di Aviles, Spanyol.

Untuk dapat meneruskan pelayaran ke Portugal, Kapal Gas Walio PIS wajib memenuhi standar Paris MoU yang diberlakukan oleh Spanyol sebagai salah satu anggota dari Paris MoU tersebut. Paris MoU merupakan perjanjian resmi yang disepakati oleh 27 negara anggota yang berada di Eropa yang menerapkan sistem kontrol pelabuhan negara yang harmonis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

17 Ribu Kapal Diinspeksi

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengerahkan 258 unit kapal tanker untuk Crude, BBM, dan Gas dioperasikan secara penuh dan siaga untuk mendistribusikan energi ke pelosok negeri. (Dok. Pertamina)
PT Pertamina International Shipping (PIS) mengerahkan 258 unit kapal tanker untuk Crude, BBM, dan Gas dioperasikan secara penuh dan siaga untuk mendistribusikan energi ke pelosok negeri. (Dok. Pertamina)

Setiap tahunnya, sebanyak 17 ribu kapal diinspeksi di pelabuhan-pelabuhan negara yang tergabung di MoU Paris untuk bisa berlayar di Eropa. Kapal-kapal yang lolos dipastikan telah memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan lingkungan standar internasional, serta memastikan awak-awak kapal memiliki kondisi hidup dan kerja yang memadai.

Kesuksesan kapal PIS menembus pasar Eropa sekaligus mengangkut komoditas amonia merupakan wujud komitmen perusahaan untuk menjadi yang terkemuka di Asia serta bentuk dukungan berkelanjutan untuk program transisi energi yang dimiliki Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM), dengan terus mengedepankan keandalan operasional dan memberikan pelayanan terbaik bagi customer.

“Ini merupakan langkah mewujudkan visi sebagai Asia’s Leading Shipping Company dengan membuktikan keandalan kapal untuk pengangkutan ke berbagai belahan dunia, dengan berbagai jenis muatan kargo,” tambah Arief.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kapal Survei Pertamina International Shipping Makin Dilirik Dunia

Kapla Tanker PIS
Pembelian kapal PIS Precious ini berlangsung pada Jumat, 27 Mei 2022 di Singapura, dan dihadiri oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso, Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, dan Managing Director Pertamina International Shipping Pte.Ltd (PISPL) Brilian Perdana.

Sebelumnya, Kapal MT Gamsunoro milik PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali mencetak prestasi dengan sukses melaksanakan kegiatan survei kapal bawah air melalui metode Underwater Inspection in Lieu of Dry-Docking (UWILD).

Kegiatan survei pada kapal MT Gamsunoro ini berlangsung di Pelabuhan Khorfakkan Anchorage Area, Uni Emirate Arab.

Keberhasilan dalam pelaksanaan UWILD ini tentu terjadi berkat adanya Synergi dan kerjasama yang baik dari beberapa Instansi yaitu Dirjend Perhubungan Laut, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Class LIoyd’s Register (LR) dan Direktorat Fleet Management.

Selain pelaksanaan Intermediate Survey (UWILD), simultant dilakukan pekerjaan-pekerjaan yang lain seperti Major Over Haul Main Engine, Annually Service Perlengkapan LSA dan FFA, Audit SMC serte pergantian Crew yang dilakukan dalam rangka Continues Maintenance guna bisa memberikan jaminan keandalan dalam operasional kapal.

“Kesuksesan pelaksanaan UWILD ini sendiri tentu menambah pengalaman baru serta memberikan Added Value bagi PIS karena selain mampu menekan biaya operasional kapal agar bisa lebih kompetitif juga karena ini adalah pengalaman pertama dan Perdana bagi PT PIS dalam melaksanakan pekerjaan tersebut di Luar Negeri khususnya wilayah Arabian Gulf,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS Roberth MV Dumatubun, Selasa (24/5/2022).

 

Dilirik Pemain Global

Suksesnya survei UWILD dan perawatan kapal MT Gamsunoro pun membuat kapal dengan DWT 105,638 tons ini makin dilirik oleh para pemain global.

Kapal yang dibangun pada 2014 ini dan diawaki oleh nakhoda serta kru dari Indonesia langsung disewa oleh pencharter baru, yakni GESCO ( The Great Eastern Shipping Company Limited) Mumbay selama 6 bulan plus 6 bulan terhitung dari tanggal 17 Mei 2022.

Sebelumnya, Kapal MT Gamsunoro baru saja menyelesaikan kontraknya dengan perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco. MT Gamsunoro sendiri merupakan salah satu kapal yang dikomersialisasikan untuk melakukan penetrasi ke pasar-pasar internasional, di mana sebelumnya juga pernah disewa oleh Trafigura untuk trading area di Teluk Arab hingga Jepang. 

Infografis Skenario Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Skenario Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya