Tari Pendet akan Sambut Kepala Delegasi KTT G20

Tujuh hari menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, pemerintah mempersiapkan protokoler kegiatan

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2022, 22:13 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 22:09 WIB
Tari Pendet
Tari Pendet ( sumber. kebudayaanindonesia.net)

Liputan6.com, Jakarta Tujuh hari menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, pemerintah mempersiapkan protokoler kegiatan termasuk penyambutan kepala negara maupun kepala pemerintahan dengan tari pendet. Sejumlah kepala delegasi direncanakan sudah mulai tiba di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali pada 13 November 2022.

"Kita harus bisa mengatur. Kapan kedatangan pesawat 40 tamu yang hadir, parkir pesawat yang hadir. Parkir tidak kami gunakan di Bali saja, tapi seluruh Indonesia," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama saat konferensi pers #G20Updates, Senin (7/11/2022).

Para delegasi yang hadir akan disambut tari pendet, tarian tradisional Bali sesampainya di bandara, sebelum diantar ke hotel masing-masing.

"Ada (kepala delegasi) yang pada 13 November, ada yang 14 November. Kendaraan listrik akan mengantar ke hotel masing-masing untuk bersiap memulai perhelatan ini," ujar Setya.

Pemilihan kendaraan listrik untuk iring-iringan kepala delegasi, terang Setya, merupakan wujud komitmen Indonesia untuk beralih ke penggunaan energi baru terbarukan. Secara total, Indonesia menyediakan 836 mobil listrik untuk VVIP dan delegasi yang merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah perusahaan otomotif.

Meski menyediakan mobil listrik untuk kepala delegasi, Setya mengatakan pemerintah Indonesia tidak melarang jika ada negara yang membawa kendaraan operasional antipeluru sendiri yang sesuai dengan standar pengamanan masing-masing. Hal itu sesuai dengan asas resiprokal hubungan antarnegara.

“Indonesia juga pernah menerima perlakuan sama dalam pertemuan lain,” terang Setya.

Indonesia menyediakan kendaraan lapis baja untuk tujuh kepala negara/pemerintahan yang hadir pada pertemuan G20. Sejauh ini sudah lima negara yang menyatakan bahwa mereka akan membawa kendaraan lapis baja sendiri ke Bali.

“Kita kan tidak bisa memenuhi semuanya (kendaraan lapis baja) karena kita juga mencadangkan untuk presiden dan wakil presiden. Jadi first come, first serve,” kata dia.

 

Rangkaian Acara

Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali
Sebagai Presidensi G20, Indonesia mulai menggelar berbagai pertemuan tingkat tinggi di Bali (dok: Ilyas)

Setya menuturkan, di hari pertama, yaitu tanggal 15 November 2022, kegiatan digelar di venue utama perhelatan G20 di The Apurva Kempinski Bali, dengan total 15 working session yang berlangsung sejak pagi hingga siang.

Temanya antara lain food and energy security dan global health architecture. Malam harinya dilaksanakan welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana.

Untuk prokoler di hari kedua, kata Setya, dimulai dengan side event penanaman bakau di Tahura Mangrove yang dimulai pagi hari. Usai acara itu, siang sampai sore ada working session ketiga setelah makan siang dengan tema digital trasnformation. Untuk sore hari, acara diakhiri dengan serah terimakan G20 dari Indonesia ke India.

"Jadi itu yang sudah direncanakan. Mulai kedatangan sampai kepulangan. Mudah-mudahan berlangsung aman dan lancar, substansi yang dihasilkan menjadi keinginan masyarakat dunia," pungkas Setya.

 

Jelang Puncak KTT G20, Menko Luhut: Kita Harus Kompak

Presidensi G20.
Arsitektur kesehatan global, transformasi digital, serta transisi ekonomi berkelanjutan diprioritaskan dalam G20.

Menteri Koordinaor bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kalau persiapan Konferensi Tingkat Tinggi KTT G20 rampung dalam waktu dekat. Dia meminta seluruh pihak bisa kompak dalam menyambut gelaran akbar tersebut.

Menko Luhut mengatakan, persiapan KTT G20 yang digelar pada 15-16 November 2022 mendatang akan rampung paling lambat 3 hari kedepan. Pada rentang waktu itu, tim persiapan tinggal menyusun persiapan teknis.

“Ini sudah siap dalam 2-3 hari lagi, tinggal teknis kecil,” kata Menko Luhut dalam keterangannya, Senin (7/11/2022).

Dari kacamata Luhut, Presidensi G20 Indonesia merupakan ajang bersejarah karena digelar dengan skala internasional. Bahkan, baru akan digelar kembali di Indonesia 20 tahun mendatang.

“Kita patut bangga sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) karena pengendalian ekonomi dan situasinya baik. Kerja keras pemerintah Jokowi selama 8 tahun terakhir ini membawa aura positif untuk semua,” ujarnya.

“Oleh sebab itu, kita harus kompak. Kesatuan dan persatuan itu penting. Tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kekurangan. Presiden kasih contoh untuk kerja keras, jadi ayo tunjukkan bangsa ini bangsa besar. Berbanggalah,” tambah Menko Luhut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya