Liputan6.com, Washington D.C - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio akan melewatkan pertemuan dua hari para menteri luar negeri dari negara-negara kelompok G20.
Hal ini terjadi setelah ia mengkritik kebijakan tuan rumah KTT G20 tahun 2025 yaitu Afrika Selatan yang dianggap anti-Amerika Serikat.
Baca Juga
Sebaliknya, Rubio kembali ke Amerika Serikat pada Rabu kemarin dari perjalanan pertamanya ke Timur Tengah usai memimpin delegasi AS dalam pembicaraan dengan Rusia di Arab Saudi mengenai perang di Ukraina, dikutip dari Japan Today, Kamis (20/2/2025).
Advertisement
Rubio berbicara dengan para menteri luar negeri Prancis, Jerman, Italia, Inggris Raya, dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa untuk memberi pengarahan kepada mereka setelah ia melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Para diplomat tinggi Eropa, serta Lavrov dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi semuanya diharapkan hadir pada pertemuan G20 di Johannesburg, sementara AS akan diwakili oleh delegasi tingkat rendah.
Pertemuan G20 biasanya menjadi kesempatan bagi seorang menteri luar negeri AS untuk mendorong dukungan pada posisi AS, terutama pada awal pemerintahan baru.
Analis mengatakan, ketidakhadiran Rubio mencerminkan ketidakpedulian pemerintahan Trump terhadap organisasi yang mempromosikan kerja sama internasional, tetapi Rubio juga secara langsung menolak prioritas Afrika Selatan untuk kepresidenannya di G20.
Tuan rumah telah memilih isu "solidaritas, kesetaraan, keberlanjutan" sebagai tema G20 tahun ini.
Afrika Selatan Pegang Keketuaan G20
Afrika Selatan, negara Afrika pertama yang memegang kepresidenan kelompok tersebut, mengatakan akan mencoba memajukan kepentingan negara-negara miskin, terutama dengan pembiayaan kembali utang dan membantu mereka mengurangi dampak perubahan iklim, di mana negara-negara berkembang meminta negara-negara kaya untuk membayar lebih.
Rubio memposting di X bulan ini bahwa ia juga tidak akan menghadiri pertemuan puncak G20 utama di Johannesburg pada November 2025.
Ia mengatakan bahwa Afrika Selatan menggunakan pertemuan tersebut untuk mempromosikan kerangka kerja keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
"Tugas saya adalah memajukan kepentingan nasional AS, bukan membuang-buang uang pembayar pajak atau memanjakan anti-Amerikanisme," tulis Rubio.
Advertisement
