Sosok Bos Kripto Tiantian Kullander, Wafat Saat Tidur di Usia 30 Tahun dan Tinggalkan Harta Triliunan Rupiah

Tiantian Kullander ialah salah satu pendiri perusahaan aset digital Amber Group yang berbasis di Hong Kong.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 01 Des 2022, 21:06 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 21:05 WIB
Miliarder Kripto Amber Group Tiantian Kullander. Foto: Amber Group
Miliarder Kripto Amber Group Tiantian Kullander. Foto: Amber Group

Liputan6.com, Jakarta Bos crypto Tiantian Kullander menjadi salah satu juragan cryptocurrency yang baru-baru ini dikabarkan meninggal dunia. Dia wafat di usia yang terbilang masih cukup muda yaitu 30 tahun.

Lantas, siapa dia sebenarnya?

Kullander ialah salah satu pendiri perusahaan aset digital Amber Group yang berbasis di Hong Kong. Secara tidak terduga meninggal pada 23 November lalu, kata perusahaan itu.

Dikenal oleh teman dan keluarganya sebagai 'TT', ia memulai kariernya di perbankan investasi. Dia bekerja untuk nama-nama besar, seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley. Bahkan dia juga berhasil masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 sambil bekerja sebagai trader.

Melansir metro.co.uk, Kamis (1/12/2022), Lee Daily memperkirakan Kullander memiliki kekayaan bersih sebesar USD 3 miliar atau sekitar Rp 47,1 triliun. Bisa dibilang dia merupakan seorang miliarder.

Pada 2017, Kullander mendirikan Amber Group, bersama teman-temannya dari Goldman Sachs dan Morgan Stanley. Amber adalah perusahaan pembiayaan crypto yang menyediakan layanan kelembagaan, produk konsumen, dan infrastruktur yang didukung oleh industri terkemuka, investor ventura, dan investor berdaulat.

Para pendiri awalnya berusaha menerapkan pembelajaran mesin ke perdagangan kuantitatif, tetapi beralih ke crypto pada 2019 ketika volume perdagangan untuk mata uang virtual meningkat.

Perusahaan baru-baru ini bernilai USD 3 miliar setelah mencetak putaran pendanaan hingga USD 200 juta. Perusahaan lalu dilaporkan sedang berupaya untuk mengumpulkan lebih lanjut senilai USD 100 juta awal bulan ini.

Amber saat ini memiliki lebih dari 300 karyawan di Hong Kong, Taipei, Seoul, dan Vancouver.

Di situs webnya, tim menggambarkan dirinya sebagai tim 'teknolog wirausaha, pedagang, dan insinyur dalam misi untuk menciptakan pasar tanpa gesekan'.

.

Rahasiakan Kehidupan Pribadi

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Pada tahun 2020, ia mendirikan Rook Labs, kumpulan memori virtual yang memungkinkan aplikasi DeFi, pengguna, dan bot penjaga untuk mengoordinasikan, menangkap, dan mendistribusikan keuntungan (MEV) yang timbul dari arbitrase on-chain, likuidasi, pemeliharaan sistem, dan lelang.

Di halaman LinkedIn, Kullander mendaftarkan dirinya duduk di dewan perusahaan esports Fnatic dan sebagai anggota pendiri Rook Labs.

"Warisan TT akan terus hidup dan kami akan bekerja lebih keras untuk menjadikan Amber sebagai pemimpin industri kami yang menentukan kategori, karena ini adalah ambisi dan impian TT," kata pernyataan di situs web perusahaan.

Kullander merahasiakan kehidupan pribadinya dan jarang berbagi berita tentang dirinya di forum publik. Pernyataan itu juga mengungkapkan bahwa TT sudah menikah dan menjadi seorang ayah.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya