Langkah Jokowi Dinilai Tepat, Digitalisasi Bikin Pelayanan Publik Optimal

Transformasi digital pada sektor birokrasi dinilai sangat bagus.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 09 Jan 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 20:30 WIB
Mal Pelayanan Publik (MPP) Pemerintah Kota Bandung akan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, aman, nyaman, dan terjangkau. (Dok Kementerian PANRB)
Mal Pelayanan Publik (MPP) Pemerintah Kota Bandung akan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, aman, nyaman, dan terjangkau. (Dok Kementerian PANRB)

 

Liputan6.com, Jakarta Dorongan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mewujudkan pelayanan publik yang optimal lewat transformasi digital pada seluruh sektor birokrasi mendapat dukungan penuh dari publik, seperti yang disampaikan oleh akademisi Universitas Hasanuddin Makassar, Ali Armunanto.

Menurut Armunanto, arahan Presiden Jokowi untuk mentransformasi sistem pelayanan ke digital sangat baik. “Itu adalah arahan yang baik, dorongan yang baik, membawa pemerintahan ke era digital atau e-government. Karena memang implementasi digitalisasi pemerintahan ini sebenarnya sudah banyak dilakukan,” kata Armunanto kepada wartawan, Senin (9/1/2023).

Dikatakan Armunanto, transformasi digital di sektor birokrasi ini sangat tepat buat beberapa sektor tertentu, khususnya soal perizinan hingga pengurusan administrasi. Namun, untuk perizinan belum maksimal menggunakan digitalisasi dan sektor ini rawan terjadi manipulasi.

“Kemudian masih terbatas pada sektor tertet. Beberapa sektor memang seperti perizinan dan lainnya masih dilakukan secara manual. Dan, hal tersebut rawan dimanipulasi,” ujarnya.

Menurut Armunanto, lewat digitalisasi yang didorong oleh orang nomor satu di republik ini semata-mata untuk keterbukaan, khususnya bagi pemerintah baik di pusat maupun di daerah.

“Ajakan Jokowi untuk melakukan transformasi digital pada sektor birokrasi tentu saja menjadi hal yang sangat bagus. Dengan digitalisasi, transparansi menjadi sangat terbuka. Transparansi pemerintahan menjadi sangat baik, lalu kemudian proses pengarsipan juga akan menjadi sangat bagus, sistem akan menjadi lebih efisien,” jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sistem Digitalisasi

Layanan Malam hari di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi diserbu warga (Istimewa)
Layanan Malam hari di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi diserbu warga (Istimewa)

Diakui Armunanto, masyarakat masih khawatir dengan sistem digitalisasi dalam birokrasi, karena hal tersebut sangat rawan terjadi kebocoran data, namun pemerintah punya cara tersendiri untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran tersebut, jika benar-benar pelayanan birokrasi lewat layanan digital.

“Walaupun saat ini kita masih dihantui oleh ketakutan kebocoran data digital, tapi hal tersebut bisa antisipasi dengan sistem keamanan dan konsultan keamanan digital yang bagus,” ungkapnya.

“Sudah saatnya memang kita bertransformasi ke era digital. Mengingat, ketersediaan sarana saat ini dan kemudahan orang-orang mengaksesnya, hampir seluruh orang Indonesia sudah paham dengan teknologi digital. Jadi, memang sudah saatnya mentransmisikan birokrasi menjadi digital birokasi,” tambahnya.

Digitalisasi birokrasi yang diinginkan Presiden Jokowi ini akan berjalan baik dengan dukungan infrastruktur internet yang hampir merata di seluruh daerah Indonesia.

“Memang belum terlalu merata, tapi kalau kita perhatikan mungkin sekitar 60 sampai 70 persen wilayah sudah tercover dengan internet. Entah itu melalui internet kabel, maupun melalui setelit, bahkan daerah misalnya berada di tengah hutan Kalimantan, seperti Sangata malah justru sudah mempraktikkan internet e-government,” akuinya.

 


Fasilitas Internet

Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital
Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital. Kredit: Nattanan Kanchanaprat via Pixabay

Fasilitas internet sekarang dengan jangkauan internet setelit yang juga sedang dikembangkan Pemerintah, misalnya bekerjasama dengan TSLA, google, facebook, sebenarnya itu sudah cukup mengcover wilayah Indonesia.

“Jokowi juga, berdasarkan itu makanya punya inisiatif untuk mendorong tranformasi birokrasi menjadi digital birokasi atau e-government. Sehingga pemerintahan bisa menjadi lebih efektif, efisien, dan pelayanan bisa menjadi lebih transparan dan lebih cepat,” bebernya.

Olehnya itu, untuk mendukung keinginan Presiden Jokowi agar dilakukan transformasi digital pada sektor birokrasi ini berjalan baik, pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran dan berinvestasi untuk membiayai infrastruktur e-government ini.

“Misalnya, dengan pengadaan server atau pengadaan jaringan yang lebih luas. Lalu kemudian pengadaan software dan hardware pendukung e-government. Lalu, investasi pada sumber daya manusia, gimana operatornya, kemudian pengguna layanannya dan semuanya harus didorong untuk lebih memanfaatkan atau lebih mampu lagi dalam memanfaatkan fasilitas digital untuk menjembatani lahirnya e-government yang baik,” jelasnya juga.

“Komitmen Presiden Jokowi ini harus didukung bersama oleh para stakeholder dan juga pemerintah dari pusat hingga ke daerah. Sehingga dorongan Presiden ini menjadi komitmen pemerintahan yang secara serentak bisa dilaksanakan di seluruh Indonesia,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya