14 Ribu Korporasi Sudah Pakai Aplikasi M2E Maybank

Maybank mencatat jumlah pengguna saat peluncuran M2E Maybank per Desember 2022 sebesar 14.000 lebih nasabah korporasi

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2023, 13:50 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2023, 13:50 WIB
Tetap Cuan di 2023, Ini 5 Cara Jitu Menghadapi Resesi Ekonomi 
Maybank. (Instagram.com/maybankid)

Liputan6.com, Jakarta Head of Digital Non-retail Solution Maybank Marcell Wijaya mengungkapkan jumlah pengguna saat peluncuran M2E Maybank per Desember 2022 sebesar 14.000 lebih nasabah korporasi yang bergabung.

Dia menjelaskan pertumbuhan yang pesat ini dikarenakan para nasabah yang bergabung pada rekening Maybank juga menggunakan M2E. "Yang mengadopsi ME2 ini sudah 14 ribu lebih," ujar Marcell dalam acara Media Briefing Maybank, Jakarta, Kamis (19/1/2022).

Perlu diketahui M2E adalah platform internet banking untuk korporasi yang didesain supaya seluruh perusahaan dapat melakukan transaksi, memeriksa rekening dan melakukan penarikan laporan secara online.

Untuk cara kerjanya sendiri, aplikasi berbasis website yang memerlukan browser melalui internet dan akses terhadapnya dapat dilakukan melalui laman https://m2e.maybank.co.id.

Marcell mengungkapkan keuntungan menggunakan M2E yakni transaksi dapat dilakukan kapan saja di kantor atau tanpa harus ke canabng bank, fitur yang komplit dalam mengelolah arus kas dengan otentikasi berganda, dapat menjalankan transaksi saat itu, future date, dan recurring.

Keuntungan selanjutnya workflow dan akses pengguna dapat diatur sesuai kebutuhan, rekam jejak aktivitas semua pengguna dan fungsi pengguna terdiri dari maker, verifer, autorizer dan realser.

"M2E memberikan kemudahan untuk mereka bisa untuk melakukan negosiasi, upload dokumen, serta melakukan pembayaran pajak mereka," terang dia.

Jika anda ingin melakukan registrasi dan bergabung bersama M2E anda dapat menghubungi relationship manager anda atau mengirim email ke m2ehelpdeskid@maybank.co.id.

Maybank Indonesia Cetak Laba Rp 1,48 Triliun hingga Kuartal III 2022

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mengembangkan payment channel Digital Banking Maybank.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mengembangkan payment channel Digital Banking Maybank.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp1,48 triliun dan laba setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) sebesar Rp1,06 triliun.

Bank Maybank Indonesia mencatatkan PBT dan PATAMI yang relatif stabil terhadap periode laporan tahun sebelumnya sehubungan dengan loan yield yang lebih rendah akibat persaingan ketat penyaluran kredit, sehingga berimbas kepada pendapatan bunga (interest income) yang menurun. 

Di sisi lain, Maybank Indonesia mencatat provisi yang lebih rendah disebabkan oleh membaiknya kualitas kredit serta biaya dana (cost of funds), dan biaya overhead yang terkendali.

Seiring dengan menurunnya biaya dana, perseroan mencatat margin bunga bersih (net interest margin/nim) menguat dua basis poin menjadi 4,8 persen pada September 2022.

Selain  itu, emiten dengan kode saham BNII mencatat pendapatan non-bunga (fee-based income) di luar pendapatan fees global market sebesar Rp1,23 triliun yang bersumber daripada pendapatan fee terkait bisnis pembiayaan dan ritel, serta anak perusahaan. 

Sementara, fees terkait global market mengalami penurunan sebesar 63,7 persen disebabkan oleh dinamika suku bunga global dan volatilitas pasar yang menyebabkan pendapatan fee-based turun 10,4 persen yoy.

 

Selanjutnya

Mengelola Keuangan 2in1 dengan Lebih Pintar dan Fleksibel Hanya Lewat Aplikasi
Maybank Indonesia menghadirkan produk yang membantu mengelola keuangan lebih pintar dan fleksibel (Maybank)

Seiring dengan aktivitas perdagangan serta bisnis yang terus bergerak naik pada sembilan bulan pertama  2022 telah mendorong permintaan akan pembiayaan, terutama bagi perusahaan berskala besar dan korporasi, serta ritel sehubungan dengan membaiknya tingkat konsumsi masyarakat. 

Adapun faktor-faktor eksternal tersebut telah berkontribusi kepada total pembiayaan yang tumbuh signifikan sebesar 12,8 persen menjadi Rp111,45 triliun dari Rp98,78 triliun tahun lalu.

Kredit segmen global banking telah mencatat pertumbuhan pesat sebesar 25,0 persen menjadi Rp45,63 triliun dari Rp36,50 triliun pada periode sama tahun sebelumnya untuk mendukung berbagai proyek pembangunan dan ekspansi bisnis, di antaranya, sektor infrastruktur, manufaktur, serta perdagangan global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya