Semburan Api di Rest Area KM 86 Tol Cipali dari Sumur Bor dengan Kedalaman 100 Meter

Terjadi semburan api di rest area KM 86 Tol Cipali arah Jakarta pada Rabu (26/4) pagi. Akibat kejadian itu, rest area tersebut ditutup sementara.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2023, 13:50 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2023, 13:50 WIB
Api tiba-tiba menyembur dari dalam tanah Rest Area KM 86 Tol Cipali Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang
Api tiba-tiba menyembur dari dalam tanah Rest Area KM 86 Tol Cipali Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Rabu (26/4/2023). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi semburan api di rest area KM 86B Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) arah Jakarta pada Rabu 26 April 2023 pagi. Akibat kejadian itu, rest area di Tol Cipali tersebut ditutup sementara.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerjunkan tim untuk menyelidiki fenomena semburan api yang keluar dari sumur bor di rest area KM 86 Tol Cipali tersebut.

Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG) Iwan Sukma mengatakan semburan api itu merupakan fenomena geologi yang umum terjadi mengingat di wilayah bagian utara Jawa Barat adalah wilayah produksi minyak yang cukup besar.

"Dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa Pertamina, melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang keluar dari permukaan di daerah itu," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (27/4/2023).

Badan Geologi masih belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebocoran gas tersebut karena harus diteliti lebih lanjut apakah karena tekanan yang menutupi gas tersebut berkurang atau penyebab lainnya.

Iwan menuturkan pihaknya akan mengambil sampel gas untuk diteliti lebih lanjut.

Sementara itu Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi menyoroti sisi pengaturan pengambilan air tanah melalui sumur bor. Informasi awal menyebutkan sumur bor tersebut memiliki kedalaman hingga 100 meter dan sudah memiliki izin sejak tahun 2020.

Fungsional Penyelidik Bumi dari PATGTL Badan Geologi Kementerian ESDM Wahyudin mengungkapkan bahwa banyak industri yang berada di wilayah utara Jawa Barat memakai air tanah.

"Ke depan jadi masukan untuk Badan Geologi melokalisir wilayah yang kemungkinan ada semburan gas untuk memberi perizinan air tanah, sehingga lebih selektif dalam memberi izin untuk penggunaan air tanah,” ujar Wahyudin.

Semburan Api di Rest Area Cipali Bukan dari Pipa Gas Pertamina

[Bintang] Tempat Istirahat yang Pas Saat Arus Balik
Ilustrasi rest area | Via: networkfob.com

Semburan api tiba-tiba muncul dari dalam tanah Rest Area KM 86 Tol Cipali Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Rabu (26/4/2023) pagi. Sumber api di rest area Tol Cipali itu diketahui berasal dari galian sumur yang diduga mengandung gas

Menanggapi adanya pemberitaan tersebut, PT Pertamina (Persero) mengklaim sumber api tersebut bukan berasal dari proyek atau pipa gas milik perusahaan.

Pertamina, melalui subholding Gas Pertamina Gas Negara dan Pertagas, serta Pertamina EP sudah melakukan pengecekan bahwa tidak ada sama sekali fasilitas milik Pertamina Group di lokasi tersebut.

“Setelah dicek di lapangan, dapat kami pastikan api tersebut bukan berasal dari pipa gas atau fasilitas milik Pertamina,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Bahkan, Pertamina justru turut membantu upaya pemadaman semburan api di lokasi tersebut bersama petugas terkait. “Kami membantu untuk memadamkan api bersama petugas terkait seperti pemadam kebakaran, dan petugas terkait lainnya,” ucap Fadjar.

Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap pemberitaan yang belum tentu benar informasinya.  

Semburan Api di Rest Area 86 Tol Cipali Diduga Akibat Kebocoran Gas Alam

Api tiba-tiba menyembur dari dalam tanah Rest Area KM 86 Tol Cipali Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Rabu (26/4/2023) pagi tadi. Sumber api di rest area Tol Cipali itu diketahui berasal dari galian sumur yang diduga mengandung gas.

"Bukan ledakan, tetapi ada gas keluar dari sumur bor dan menyemburkan api," kata Kainduk PJR Tol Cipali Ipda Raden Nugraha saat dihubungi, Rabu (26/4/2023).

Dia mengatakan, semburan api awalnya terlihat sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya, dari galian itu sempat keluar air. Namun, seiring waktu api muncul.

"Pagi sekitar jam 09.00 WIB. Bukan pipa gas, tapi gas alam pertamanya menyemburkan air," ujar Raden Nugraha.

Dalam kejadian ini, dia memastikan tidak ada korban jiwa. Sementara proses penanggulangan semburan api masih dalam proses penutupan oleh Pertamina sampai sore hari.

"Lagi perbaikan saluran air akan mengganti mesin pompa. Enggak ada (korbab) kan itu kaheap bahasa sunda na mah. Belum padam, kan gas yang keluarnya api dari gas. Iya masih lagi ditangani tim sama Pertamina juga ada di sini," kata Raden Nugraha. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya